Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia mengumumkan neraca pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan IV-2013 mengalami surplus 4,4 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang mengalami defisit 2,6 miliar dolar AS.

"Secara keseluruhan BOP (balance of payment atau neraca pembayaran) kita pada triwulan IV mengalami surplus 4,4 miliar dolar AS yang disebabkan mengecilnya defisit transaksi berjalan dan surplus besar di neraca transaksi modal dan finansial," kata Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo saat jumpa pers di Jakarta, Kamis.

Perry menuturkan, surplus yang besar di neraca transaksi modal dan finansial memang merupakan kontribusi dari aliran dana masuk yang masih terkait dengan surat berharga negara (SBN).

"Surplus yang besar tercatat di foreign direct investment dan diikuti current account deficit yang rendah. Akibatnya secara keseluruhan neraca pembayaran surplus 4,4 miliar dolar AS," ujar Perry.

Kondisi ekonomi global yang menurun memang memberikan tekanan kepada Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tahun 2013. Tekanan pada NPI dipengaruhi meningkatnya defisit transaksi berjalan yang diperkirakan mencapai 3,5 persen dari PDB, dari defisit pada tahun 2012 sebesar 2,8 persen dari PDB.

Peningkatan defisit neraca transaksi berjalan terutama disebabkan menurunnya ekspor non-migas akibat penurunan pertumbuhan ekonomi global dan harga komoditas dunia. Selain itu, neraca migas juga mencatat defisit yang lebih tinggi sejalan dengan masih tingginya kebutuhan konsumsi Bahan Bakar Minyak domestik, kata Perry.

Tekanan pada NPI juga dipengaruhi surplus transaksi modal dan finansial yang menurun, terutama dipicu sentimen terhadap pengurangan stimulus moneter di AS dan juga persepsi terhadap kondisi transaksi berjalan.

"Dengan kebijakan stabilisasi yang ditempuh Pemerintah dan Bank Indonesia, perkembangan terkini di triwulan IV-2014 mengindikasikan tekanan terhadap NPI mulai membaik. Defisit transaksi berjalan diperkirakan menurun seiring surplus neraca perdagangan yang didorong kenaikan ekspor nonmigas sejalan perbaikan ekonomi global. Selain itu, impor nonmigas juga menurun seiring dengan perlambatan ekonomi domestik," ujar Perry.

Bank Indonesia memandang tren perbaikan NPI pada triwulan IV-2013 cukup positif dalam mendukung stabilitas ekonomi dan mengarahkan transaksi berjalan menjadi lebih sehat. Dengan perkembangan NPI tersebut maka cadangan devisa pada akhir Desember 2013 meningkat menjadi sebesar 99,4 miliar dolar AS atau setara dengan 5,4 bulan impor dan pembayaran Utang Luar Negeri pemerintah, di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

(C005/B012)