Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Pertanian (Distan) Kota Bandarlampung mengatakan bawa orang yang tergigit oleh hewan penular rabies (HPR) maksimal akan diberikan vaksin anti rabies tiga kali hingga H+21.

"Untuk orang yang tergigit oleh HPR itu, nanti penanganannya akan diberikan vaksinasi anti rabies sebanyak tiga kali, terhitung dari hari pertama H+7 dan H+21 oleh Dinas Kesehatan," kata Fungsional Medik Veteriner Dinas Pertanian Kota Bandarlampung, M Rifki di Bandarlampung, Minggu.

Namun begitu, lanjut dia, untuk pemberian vaksinasi yang kedua dan ketiga Dinas Kesehatan akan menunggu hasil laboraturium dari Balai Veteriner apakah HPR tersebut positif rabies atau tidak.

"Jadi untuk pencegahan memang diberikan vaksin pertama, tetapi yang kedua dan ketiga masih menunggu hasil laboraturium. Kalau HPR tersebut terkonfirmasi positif rabies baru dilanjutkan hingga H+21 pemberian vaksinasi anti rabies," kata dia.

Dia menyampaikan bahwa penangan awal tergigit HPR, masyarakat bisa langsung mencuci lukanya dengan air mengalir selama 15 menit menggunakan sabun.

"Kenapa menggunakan sabun? Karena virus rabies terselubung oleh lemak. Harapannya ketika dicuci dengan sabun lemak itu luruh dan virusnya mati. Artinya gigitan pertama kita langsung cuci dengan air mengalir. Setelah itu disabun, baru itu diberi antiseptik kemudian ke fasilitas kesehatan (faskes) untuk penanganan lebih lanjut," kata dia.

Kemudian, Rifki meminta kepada masyarakat yang memiliki hewan peliharaan seperti kucing dan anjing agar meningkatkan kewaspadaan dan tidak dibebasliarkan.

"Terutama kucing. Kewaspadaan kita sangat rendah kepada kucing, beda halnya dengan anjing biasanya masyarakat akan lebih waspada bila melihatnya. Makanya dari 4 kasus pada 2023 dan satu kasus di 2024 semuanya dari kucing," kata dia.

Dia menyebutkan bahwa HPR positif rabies paling lama 14 hari akan meregang nyawa.

"Semua hewan terjangkit rabies akan mati, karena fatalitynya 100 persen baik di hewan maupun manusia. Di manusia tidak secara langsung menunjukkan gejala, bisa setahun atau dua tahun," kata dia.

Sementara itu Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung Desti Mega Putri mengatakan bahwa untuk vaksinasi anti rabies saat ini masih tersedia 286 vial.

"Mudah-mudahan itu cukup, karena memang kasus di manusia sangat jarang di Bandarlmpung," kata dia.

Terlebih, lanjutnya, Pemkot Bandarlampung telah melaksanakan program vaksinasi rabies gratis terhadap HPR. Sehingga diharapkan hal tersebut juga mampu menekan angka manusia yang terjangkit oleh rabies.

"Vaksin rabies kami tersedia di 31 puskesmas yang ada. Tetapi memang difokuskan di Puskesmas-puskesmas rawat inap, sehingga kalau diperlukan malam bisa langsung diambil dan digunakan," kata dia.