Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengungkapkan produksi kedelai perlu didorong dengan cara memberikan insentif melalui kebijakan harga di tingkat petani.

Hal tersebut berguna untuk mengurangi ketergantungan terhadap kedelai impor.

Menurut Mendag, saat ini kebutuhan kedelai nasional masih cukup besar namun memiliki ketergantungan terhadap impor yang masih cukup tinggi sekitar 60% -- 70%.

"Insentif harga diberikan dalam bentuk penetapan Harga Beli Petani (HBP) Kedelai yang ditentukan dengan mempertimbangkan biaya usaha tani kedelai, dampak terhadap tingkat inflasi dan keuntungan petani. HBP Kedelai merupakan harga acuan pembelian kedelai di tingkat petani yang ditetapkan setiap 3 (tiga) bulan," kata Mendag, saat menjawab pertanyaan seputar Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 84/M-DAG/PER/12/2013, seperti yang dimuat dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.

Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 84/M-DAG/PER/12/2013 tentang Penetapan Harga Pembelian Kedelai Petani Dalam Rangka Pengamanan Harga Kedelai di Tingkat Petani diterbitkan pada tanggal 31 Desember 2013 lalu.

Harga Pembelian Kedelai Petani (HBP) ditetapkan sebesar Rp. 7.500,-/kg yang berlaku untuk periode Januari -- Maret 2014.

Srie Agustina, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri menambahkan kenaikan harga dari Rp 7.400/kilogram (Oktober-Desember 2013) mempertimbangkan, antara lain, kenaikan jumlah dan harga benih, jumlah dan harga pupuk, serta produktivitas kedelai per Ha.

Sejak HBP Kedelai ditetapkan pertama kali pada periode Juli-September 2013 (Rp 7.000/kilogram) hingga sekarang telah mendorong peningkatan produktivitas tanaman kedelai.

Dalam rilis tersebut, data BPS yang menunjukkan bahwa produktivitas tanaman kedelai secara nasional pada periode September – Desember 2013 sebesar 15,69 Ku/Ha mengalami peningkatan 15,8% dibandingkan produktivitas periode Mei – Agustus 2013 yang sebesar 13,55 Ku/Ha.

"Dengan kebijakan harga pembelian kedelai kepada petani saat ini, semangat para petani kita untuk menanam kedelai akan tetap terpelihara, yang pada gilirannya akan dapat menstimulasi peningkatan produktivitas tanaman kedelai," kata Mendag. (*)