Istanbul (ANTARA) - China dan negara-negara Arab mengecam Amerika Serikat atas penggunaan hak veto terhadap pemberian status kenegaraan penuh kepada Palestina.

Dalam pernyataan bersama di Forum Kerjasama China-Arab di Beijing, Jumat, kedua belah pihak meminta dewan untuk mengadopsi resolusi yang mengikat guna mencapai gencatan senjata yang segera, komprehensif, dan abadi di Gaza.

Kedua belah pihak mengutuk serangan Israel yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina di Gaza, serta invasi kota Rafah dan pemboman kamp-kamp pengungsi.

Serangan udara terhadap tenda kamp yang menampung pengungsi Palestina di Rafah menewaskan sedikitnya 45 warga sipil, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai sekitar 300 lainnya pada Minggu lalu. Hal tersebut telah menuai kecaman global.

Mendukung tindakan Mahkamah Internasional (ICJ) terhadap Israel di Gaza, pernyataan bersama turut menuntut agar dewan tersebut menerapkan resolusi yang relevan dan mengembalikan kehidupan di Gaza menjadi normal.

Keduanya menekankan bahwa solusi dua negara adalah jalan keluarnya dan menegaskan kembali seruan untuk diadakannya konferensi internasional mengenai Palestina yang dapat mengarah pada penyelesaian konflik.

“Perdamaian, keamanan, dan stabilitas di kawasan tidak dapat dicapai tanpa mengakhiri pendudukan wilayah Negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki, dan wilayah pendudukan Lebanon,” tambah pernyataan itu.

Adapun Washington telah memilih menentang pemberian status anggota penuh PBB kepada Palestina bulan lalu di Dewan Keamanan PBB.

Dari 15 anggota Dewan Keamanan, 12 orang memberikan suara mendukung, sementara dua anggota abstain.

Pernyataan bersama tersebut muncul setelah Beijing menjadi tuan rumah pertemuan tingkat menteri ke-10 sejak Kamis yang dihadiri oleh pemimpin China Xi Jinping, serta empat pemimpin Arab.

Forum tersebut berfungsi sebagai inisiatif dialog formal antara China dan Liga Arab untuk membahas mekanisme koordinasi multilateral utama antara negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia dan negara-negara Arab.

Sumber : Anadolu
Baca juga: Palestina tinjau ulang kebijakannya terhadap AS menyusul veto di PBB
Baca juga: Beijing: veto AS di DK PBB hancurkan impian rakyat Palestina
Baca juga: Kemlu: Veto AS atas keanggotaan Palestina di PBB khianati perdamaian