Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Pusat meningkatkan
sosialisasi bisnis yang ramah lingkungan sekaligus mengembangkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) secara berkelanjutan.
"Kami terus sosialisasikan soal ramah lingkungan, sudah jalan. Ya diupayakanlah, kan sudah di media sosial, semua sudah tahu pasti," kata Kepala Suku Dinas (Sudin) Lingkungan Hidup Jakarta Pusat, Slamet Riyadi saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Slamet mencontohkan seperti di minimarket Jakarta dan gerai usaha lainnya yang sudah tidak menyediakan sedotan ataupun bahan yang tidak ramah lingkungan.

"Itu kan bentuk dukungan dari pelaku usaha yang mendukung ramah lingkungan itu," katanya.
Contoh lainnya adalah restoran sudah tidak menyediakan sedotan atau bahan yang tidak ramah lingkungan. "Seharusnya mereka sudah paham tinggal dukungannya saja mereka mau mendukung atau enggak," ujar Slamet.

Baca juga: DLH DKI imbau masyarakat gunakan kantong belanja ramah lingkungan

Lurah Kebon Kelapa Muhammad Bellie menyebutkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat selalu mendorong pelaku usaha untuk terus membuka bisnis di wilayah Jakarta.

Bellie juga mengapresiasi bagi para pelaku bisnis yang sudah mendukung Pemkot Jakarta Pusat (Jakpus) dalam mengurangi sampah plastik dan menggunakan bahan ramah lingkungan.

"Ini yang akan kita sosialisasikan ke pelaku usaha untuk menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan," katanya.

Diharapkan ke depannya juga banyak program dengan lingkungan hidup. "Kemudian pelaku usaha lainnya supaya sampah itu ramah lingkungan," kata Bellie.

Adapun kriteria bisnis ramah lingkungan, antara lain memiliki desain bangunan mengikut lingkungan sekitarnya, dibangun dengan material ramah lingkungan, memiliki pengelolaan sampah, memiliki ruang terbuka hijau dan menggunakan alat yang efisien.

Baca juga: Pendistribusian daging kurban hendaknya pakai wadah ramah lingkungan
Salah satu pelaku bisnis yang menerapkan kepedulian terhadap masalah lingkungan, yakni restoran cepat saji menu Jepang. Hal itu diwujudkan dengan bahan ramah lingkungan dan mengelola sampah daur ulang menjadi produk yang bernilai bagi masyarakat.

Restoran tersebut melakukan kolaborasi bersama pihak-pihak tertentu dalam mengolah sampah. Di antaranya mengolah sampah plastik mika bekas makanan menjadi bahan bangunan roster yang kemudian digunakan kembali untuk di beberapa gerai di Indonesia.

Saat ini sudah ada 45 gerai yang menggunakan eco-roster dan sudah mengolah 20.380 plastik mika atau sekitar 300 kilogram sampah plastik mika.

Pihaknya juga berkolaborasi untuk mengolah sampah sumpit sekali pakai yang menjadi barang rumah tangga yang ramah lingkungan dan berkualitas.