Gas elpiji di Pangkalpinang turun Rp35 ribu
8 Januari 2014 11:09 WIB
Setelah melakukan revisi kenaikan harga Elpiji non-subsidi kemasan 12 kg yang sebelumnya ditetapkan Rp 3.959 per kg diturunkan menjadi Rp 1.000 per kg, harga per tabung elpiji non subsidi 12 kg di tingkat agen dijual Rp. 90.000. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Pangkalpinang (ANTARA News) - Harga gas elpiji ukuran 12 kilogram di Kota Pangkalpinang Provinsi Bangka Belitung (Babel), hari ini Rp135 ribu per tabung atau turun Rp35 ribu dibanding sebelumnya mencapai Rp170 ribu per tabung.
"Harga gas elpiji ini turun karena pasokan gas lancar dan stok mencukupi untuk memenuhi kebutuhan konsumen," kata pedagang gas elpiji, Aling di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan, penurunan harga gas elpiji ini belum berdampak terhadap peningkatan permintaan, karena konsumen masih menilai harga gas masih tinggi dari harga normal gas Rp120 ribu per tabung.
"Saat ini, ibu rumah tangga banyak beralih menggunakan gas ukuran 3 kilogram yang dibagikan pemerintah daerah secara gratis karena isi ulang gas tersebut lebih murah dan terjangkau," ujarnya.
Menurut dia, saat ini, harga gas ukuran 3 kilogram di tingkat pedagang cukup bervariasi dari Rp17 ribu hingga Rp20 ribu per tabung.
Selain itu, permintaan gas elpiji 12 kilogram ini berkurang karena warga masih menggunakan minyak tanah bersubsidi yang dibagikan Pertamina satu bulan sekali.
"Saat ini, warga lebih memilih harga murah dan terjangkau seiring daya beli warga masih melesu sebagai dampak berkurangnya hasil tambang timah dan perkebunan masyarakat selama musim hujan ini," ujarnya.
Demikian juga, Samsiyah, pedagang gas elpiji eceran mengatakan, harga gas elpiji 12 kilogram turun menjadi Rp135 ribu per tabung seiring pasokan dan stok mencukupi.
"Saat ini, kami belum berani menambah stok banyak, karena harga gas elpiji belum stabil," ujarnya.
Ia mengaku, belum berani menambah pasokan gas elpiji 12 kilogram karena konsumen beralih menggunakan elpiji 3 kilogram.
"Percuma juga menambah stok banyak jika gas elpiji 12 kilogram tidak laku terjual, apalagi modal untuk penambahan gas tersebut cukup tinggi," ujarnya.
"Harga gas elpiji ini turun karena pasokan gas lancar dan stok mencukupi untuk memenuhi kebutuhan konsumen," kata pedagang gas elpiji, Aling di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan, penurunan harga gas elpiji ini belum berdampak terhadap peningkatan permintaan, karena konsumen masih menilai harga gas masih tinggi dari harga normal gas Rp120 ribu per tabung.
"Saat ini, ibu rumah tangga banyak beralih menggunakan gas ukuran 3 kilogram yang dibagikan pemerintah daerah secara gratis karena isi ulang gas tersebut lebih murah dan terjangkau," ujarnya.
Menurut dia, saat ini, harga gas ukuran 3 kilogram di tingkat pedagang cukup bervariasi dari Rp17 ribu hingga Rp20 ribu per tabung.
Selain itu, permintaan gas elpiji 12 kilogram ini berkurang karena warga masih menggunakan minyak tanah bersubsidi yang dibagikan Pertamina satu bulan sekali.
"Saat ini, warga lebih memilih harga murah dan terjangkau seiring daya beli warga masih melesu sebagai dampak berkurangnya hasil tambang timah dan perkebunan masyarakat selama musim hujan ini," ujarnya.
Demikian juga, Samsiyah, pedagang gas elpiji eceran mengatakan, harga gas elpiji 12 kilogram turun menjadi Rp135 ribu per tabung seiring pasokan dan stok mencukupi.
"Saat ini, kami belum berani menambah stok banyak, karena harga gas elpiji belum stabil," ujarnya.
Ia mengaku, belum berani menambah pasokan gas elpiji 12 kilogram karena konsumen beralih menggunakan elpiji 3 kilogram.
"Percuma juga menambah stok banyak jika gas elpiji 12 kilogram tidak laku terjual, apalagi modal untuk penambahan gas tersebut cukup tinggi," ujarnya.
Pewarta: Aprionis
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: