BP2MI: Literasi keuangan PMI bantu hindari penipuan dan mismanajemen
31 Mei 2024 13:25 WIB
Kepala BP2MI Benny Rhamdani (kiri) dan Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung (tengah) ditemui media usai penandatanganan nota kesepahaman di Jakarta, Jumat (31/5/2024) (ANTARA/Prisca Triferna)
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengatakan peningkatan literasi keuangan diperlukan untuk memastikan kesejahteraan pekerja migran Indonesia (PMI) dan menghindari mismanajemen keuangan serta penipuan.
Ditemui media usai penandatanganan nota kesepahaman dengan Bank Indonesia untuk pemberdayaan ekonomi dan keuangan serta statistik PMI di Jakarta, Jumat, ia mengatakan pentingnya pengetahuan soal keuangan dan manajemen karena masih terdapat PMI mengalami penipuan yang merugikan secara finansial.
"Akibatnya apa? Setiap tahun hanya menjadi PMI. Yang kita harapkan sebenarnya selesai kontrak, punya uang yang cukup, kemudian kembali ke tanah air dan itu digunakan untuk jadi modal usaha," katanya.
Kolaborasi untuk mendukung peningkatan kesejahteraan itu juga diwujudkan dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk Bank Indonesia, dalam peningkatan literasi terkait dengan layanan sistem keuangan dan sistem pembayaran yang disosialisasikan sebelum keberangkatan PMI dan ketika mereka di negara penempatan.
Baca juga: BI: Pekerja migran Indonesia sumbangkan devisa 14,22 miliar dolar AS
Kerja sama yang dilakukan BP2MI dan Bank Indonesia juga untuk pemberdayaan ekonomi para PMI demi meningkatkan kesejahteraan mereka ketika kembali ke tanah air.
Secara khusus, BP2MI juga membentuk Perkumpulan Wirausahawan Pekerja Migran Indonesia (Perwira PMI) yang difasilitasi untuk memastikan para purna PMI yang ingin berdaya guna, untuk mendapatkan bantuan modal usaha, pemasaran produk, serta mendapatkan pelatihan manajemen kewirausahaan.
"Inilah yang akan disinergikan dengan Bank Indonesia, saya tentu sebagai kepala BP2MI berterima kasih atas upaya negara hadir melalau Bank Indonesia memberikan perhatian penuh kepada para pekerja migran Indonesia," katanya.
Dia berharap, upaya pelindungan dan peningkatan kesejahteraan untuk PMI terus ditingkatkan, mengingat peran mereka yang besar sebagai penyumbang devisa terbesar kedua setelah sektor migas.
Menurut data Bank Indonesia, sumbangan devisa negara dari PMI mencapai sekitar 14,22 miliar Dolar AS atau sekitar Rp230 triliun pada tahun lalu. Sumbangan devisa dari PMI itu mencakup sekitar 10 persen dari cadangan devisa Indonesia yang tercatat 136,2 miliar Dolar AS per April 2024.
Baca juga: Gandeng BI, BP2MI intensifkan pemahaman literasi keuangan PMI
Baca juga: BI dan BP2MI kerja sama literasi keuangan dan pemberdayaan ekonomi PMI
Ditemui media usai penandatanganan nota kesepahaman dengan Bank Indonesia untuk pemberdayaan ekonomi dan keuangan serta statistik PMI di Jakarta, Jumat, ia mengatakan pentingnya pengetahuan soal keuangan dan manajemen karena masih terdapat PMI mengalami penipuan yang merugikan secara finansial.
"Akibatnya apa? Setiap tahun hanya menjadi PMI. Yang kita harapkan sebenarnya selesai kontrak, punya uang yang cukup, kemudian kembali ke tanah air dan itu digunakan untuk jadi modal usaha," katanya.
Kolaborasi untuk mendukung peningkatan kesejahteraan itu juga diwujudkan dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk Bank Indonesia, dalam peningkatan literasi terkait dengan layanan sistem keuangan dan sistem pembayaran yang disosialisasikan sebelum keberangkatan PMI dan ketika mereka di negara penempatan.
Baca juga: BI: Pekerja migran Indonesia sumbangkan devisa 14,22 miliar dolar AS
Kerja sama yang dilakukan BP2MI dan Bank Indonesia juga untuk pemberdayaan ekonomi para PMI demi meningkatkan kesejahteraan mereka ketika kembali ke tanah air.
Secara khusus, BP2MI juga membentuk Perkumpulan Wirausahawan Pekerja Migran Indonesia (Perwira PMI) yang difasilitasi untuk memastikan para purna PMI yang ingin berdaya guna, untuk mendapatkan bantuan modal usaha, pemasaran produk, serta mendapatkan pelatihan manajemen kewirausahaan.
"Inilah yang akan disinergikan dengan Bank Indonesia, saya tentu sebagai kepala BP2MI berterima kasih atas upaya negara hadir melalau Bank Indonesia memberikan perhatian penuh kepada para pekerja migran Indonesia," katanya.
Dia berharap, upaya pelindungan dan peningkatan kesejahteraan untuk PMI terus ditingkatkan, mengingat peran mereka yang besar sebagai penyumbang devisa terbesar kedua setelah sektor migas.
Menurut data Bank Indonesia, sumbangan devisa negara dari PMI mencapai sekitar 14,22 miliar Dolar AS atau sekitar Rp230 triliun pada tahun lalu. Sumbangan devisa dari PMI itu mencakup sekitar 10 persen dari cadangan devisa Indonesia yang tercatat 136,2 miliar Dolar AS per April 2024.
Baca juga: Gandeng BI, BP2MI intensifkan pemahaman literasi keuangan PMI
Baca juga: BI dan BP2MI kerja sama literasi keuangan dan pemberdayaan ekonomi PMI
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024
Tags: