Jakarta (ANTARA) -
Perusahaan real estate PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) membukukan laba bersih yang meningkat 352,38 persen year on year (yoy) menjadi senilai Rp17,1 miliar pada kuartal I-2024, seiring dengan efisiensi beban pokok pendapatan dan beban keuangan.

Laba bersih perseroan ditopang oleh pendapatan usaha yang senilai Rp82,5 miliar pada kuartal I-2024, atau meningkat 6,78 persen (yoy) dibandingkan senilai Rp77,2 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.

"Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan pada segmen pendapatan usaha sebesar 19,71 persen (yoy), yang merupakan dampak dari naiknya occupancy rate Mal E-Walk dan Mal Pentacity,” ujar Direktur BSBK Daniel Wirawan dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.

Dari segmen penjualan, penjualan apartemen meningkat 83,38 persen (yoy), seiring aktivitas perekonomian maupun daya beli yang meningkat karena Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

Di sisi lain, perseroan menurunkan total hutang pada kuartal I-2024 menjadi senilai Rp798 miliar dibandingkan senilai Rp873 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.

Pada awal 2024, Daniel menjelaskan, perseroan telah menyelesaikan tambahan kamar di Pentacity Hotel Balikpapan, Kalimantan Timur sebanyak 17 kamar.

Lanjutnya, saat ini yang sudah beroperasi sebanyak 186 kamar, dan sedang membangun kamar tipe suite room sebanyak 16 kamar, sehingga total kamar yang akan beroperasi pada tahun 2024 adalah 202 kamar.

"Secara keseluruhan total kamar Hotel yang berintegrasi dengan BSBK adalah 808 kamar, yang terdiri dari 215 kamar Jatra Hotel, 202 kamar Pentacity hotel, 346 kamar Astara Hotel dan 45 Kamar J-icon," ujar Daniel.

Lebih lanjut, perseroan telah meningkatkan okupansi Mal Pentacity dan Mal Ewalk, yang mana okupansi Mal E-Walk meningkat menjadi 97,08 persen pada kuartal I-2024, dibandingkan sebesar 95,51 persen pada kuartal I-2023.

Sementara itu, okupansi Mal Pentacity meningkat menjadi 85,99 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya yang hanya sebesar 81,45 persen.

Daniel melanjutkan, pada tahun ini perseroan juga berencana untuk untuk melakukan pre/launching Apartemen Sapphire dengan ketinggian 13 lantai dan total luasan gedung (gross) 18.921,17 meter persegi.

Apartemen ini memiliki total jumlah 212 unit yang terdiri dari 101 unit tipe 1 kamar, 81 unit tipe 2 kamar, 24 unit tipe 3 kamar dan 6 unit tipe penthouse, dengan fasilitas diantaranya gym, swimming pool, meeting room, dan yoga room.

"Perseroan mengharapkan dapat memperoleh penjualan total sebesar Rp500 miliar dari proyek tersebut," ujar Daniel.

Pada kuartal I-2024, dari sisi neraca, perseroan mencatatkan total aset senilai Rp2,50 triliun, atau tidak terdapat perubahan dengan senilai Rp2,52 miliar pada kuartal I-2023.

Sementara itu, total ekuitas perseroan meningkat dari Rp1,65 triliun menjadi Rp1,70 triliun pada kuartal I-2024, seiring dengan peningkatan saldo laba perseroan.

Baca juga: RUPST Intiland setujui angkat komisaris dan direksi baru
Baca juga: Pengamat perkirakan sektor properti tumbuh pada semester II 2024