Lumajang (ANTARA News) - Pendakian Gunung Semeru yang memiliki puncak setinggi 3.676 meter dari permukaan laut ditutup sementara akibat badai dan cuaca buruk yang terjadi di jalur pendakian gunung tersebut.

Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Ayu Dewi Utari, di Lumajang, Jawa Timur, Selasa, mengatakan petugas sudah memantau jalur pendakian selama beberapa hari terakhir dan cuaca buruk terjadi di sejumlah titik, sehingga tidak aman bagi para pendaki.

"Terjangan badai, kondisi cuaca yang ekstrem, hujan, dan kabut tebal dapat membahayakan keselamatan para pendaki, sehingga mulai hari ini jalur pendakian Semeru resmi ditutup sementara," tuturnya.

Menurut dia, pihaknya sudah tidak mengeluarkan izin pendakian ke gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut sejak Minggu (5/1) dan petugas hanya menunggu para pendaki yang akan turun ke pos Ranu Pani.

"Sejak Senin (6/1), jalur pendakian Gunung Semeru sudah steril dari para pendaki, sehingga petugas membersihkan sampah-sampah yang tersisa karena lonjakan pendaki meningkat tajam selama liburan sekolah yang bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru 2014," paparnya.

Ayu menjelaskan penutupan jalur pendakian gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang tersebut diprediksi selama tiga bulan atau hingga Maret 2014, namun kepastiannya masih menunggu cuaca di jalur pendakian benar-benar aman.

"Selain cuaca buruk, pemulihan ekosistem juga menjadi salah satu faktor untuk menutup jalur pendakian gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu," ujarnya.

Penutupan jalur pendakian gunung api mengacu pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, yang menyebutkan penutupan jalur pendakian dapat dilakukan karena kondisi membahayakan dan alasan kepentingan pemulihan ekosistem.

Data di Balai Besar TNBTS mencatat jumlah kunjungan wisatawan di wilayah TNBTS selama 2013 sebanyak 579.132 orang dengan total penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sekitar Rp6 miliar.

(KR-FQH/D010)