Wamenkominfo sebut strategi keamanan siber kunci VID 2045
30 Mei 2024 21:48 WIB
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria dalam acara Fortinet Accelerate Asia 2024 di Fairmont, Jakarta Pusat, Kamis (30/5/2024). (ANTARA/HO-Kemenkominfo)
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengungkapkan strategi keamanan siber sebagai salah satu kunci penting dalam Visi Indonesia Digital (VID) 2045.
VID menjadi acuan konseptual, arah kebijakan, dan strategi imperatif Kementerian Kominfo untuk mempercepat transformasi digital nasional.
“VID 2045 harus dilakukan untuk mencapai Indonesia Digital 2045. Dan diharapkan dapat memandu seluruh pemangku kepentingan terkait menyukseskan agenda transformasi digital Indonesia,” kata dia saat memberikan Executive Keynote dalam Fortinet Accelerate Asia 2024 di Fairmont, Jakarta Pusat, Kamis.
Visi Indonesia Digital 2045 merupakan upaya mengeluarkan Indonesia dari status negara Middle-Income Trap. Menurut Nezar, salah satu aspek yang menjadi perhatian Kementerian Kominfo berkaitan dengan peningkatan kultur keamanan siber.
“Melalui peningkatan budaya keamanan siber seluruh pihak, Indonesia dapat menghadirkan ekosistem digital yang lebih terpercaya dan produktif. Contoh baik yang dilakukan di Singapura adalah melalui pendekatan Digital Defence yang menjadikan keamanan siber sebagai tanggung jawab seluruh komponen masyarakat di Singapura,” kata dia.
Baca juga: Menkominfo dorong industri telekomunikasi manfaatkan teknologi terbaru
Baca juga: Pemanfaatan teknologi telekomunikasi percepat transformasi digital
Wamenkominfo menjelaskan pendekatan Whole-of-Nation Singapura mendorong setiap warga negara bertanggung jawab untuk menerapkan kebiasaan keamanan siber yang baik, waspada terhadap berita bohong atau hoaks dan disinformasi.
Termasuk mempertimbangkan dampak tindakan pribadi dalam ruang digital bagi masyarakat. Oleh karena itu, Nezar mendorong setiap individu untuk aktif dalam upaya keamanan siber sesuai kapasitas masing-masing.
“Pemerintah pun bertanggung jawab untuk menciptakan ruang siber yang aman dan meningkatkan literasi digital,” tegasnya.
Wamenkominfo juga mendorong pelaku industri terus meningkatkan keamanan siber dan memberikan edukasi bagi pengguna terkait keamanan siber.
Sementara, pada saat bersamaan, akademisi terus melakukan penelitian dan pengembangan terkait isu keamanan siber. Selain itu, masyarakat juga harus terus meningkatkan kewaspadaan dan praktik keamanan pribadi.
Dalam kesempatan itu, Nezar turut mengapresiasi inisiatif Fortinet menyelenggarakan Accelerate Asia 2024. Acara tersebut diharapkan dapat menginspirasi inisiatif serupa serta menumbuhkan kolaborasi antar pemangku kepentingan di bidang keamanan siber.
“Melalui kolaborasi yang ada, saya yakin kita dapat menghadirkan ruang digital yang semakin aman dan terpercaya bagi seluruh pengguna. Sehingga kita bersama-sama mewujudkan Indonesia Terkoneksi: Makin Digital, Makin Maju,” ucap dia.
Baca juga: Kemenkominfo jelaskan peta jalan spektrum di Indonesia
Baca juga: Twimbit paparkan strategi wujudkan sasaran visi Indonesia Emas 2045
Baca juga: Menkominfo tekankan pentingnya pencapaian Visi Indonesia Emas 2045
VID menjadi acuan konseptual, arah kebijakan, dan strategi imperatif Kementerian Kominfo untuk mempercepat transformasi digital nasional.
“VID 2045 harus dilakukan untuk mencapai Indonesia Digital 2045. Dan diharapkan dapat memandu seluruh pemangku kepentingan terkait menyukseskan agenda transformasi digital Indonesia,” kata dia saat memberikan Executive Keynote dalam Fortinet Accelerate Asia 2024 di Fairmont, Jakarta Pusat, Kamis.
Visi Indonesia Digital 2045 merupakan upaya mengeluarkan Indonesia dari status negara Middle-Income Trap. Menurut Nezar, salah satu aspek yang menjadi perhatian Kementerian Kominfo berkaitan dengan peningkatan kultur keamanan siber.
“Melalui peningkatan budaya keamanan siber seluruh pihak, Indonesia dapat menghadirkan ekosistem digital yang lebih terpercaya dan produktif. Contoh baik yang dilakukan di Singapura adalah melalui pendekatan Digital Defence yang menjadikan keamanan siber sebagai tanggung jawab seluruh komponen masyarakat di Singapura,” kata dia.
Baca juga: Menkominfo dorong industri telekomunikasi manfaatkan teknologi terbaru
Baca juga: Pemanfaatan teknologi telekomunikasi percepat transformasi digital
Wamenkominfo menjelaskan pendekatan Whole-of-Nation Singapura mendorong setiap warga negara bertanggung jawab untuk menerapkan kebiasaan keamanan siber yang baik, waspada terhadap berita bohong atau hoaks dan disinformasi.
Termasuk mempertimbangkan dampak tindakan pribadi dalam ruang digital bagi masyarakat. Oleh karena itu, Nezar mendorong setiap individu untuk aktif dalam upaya keamanan siber sesuai kapasitas masing-masing.
“Pemerintah pun bertanggung jawab untuk menciptakan ruang siber yang aman dan meningkatkan literasi digital,” tegasnya.
Wamenkominfo juga mendorong pelaku industri terus meningkatkan keamanan siber dan memberikan edukasi bagi pengguna terkait keamanan siber.
Sementara, pada saat bersamaan, akademisi terus melakukan penelitian dan pengembangan terkait isu keamanan siber. Selain itu, masyarakat juga harus terus meningkatkan kewaspadaan dan praktik keamanan pribadi.
Dalam kesempatan itu, Nezar turut mengapresiasi inisiatif Fortinet menyelenggarakan Accelerate Asia 2024. Acara tersebut diharapkan dapat menginspirasi inisiatif serupa serta menumbuhkan kolaborasi antar pemangku kepentingan di bidang keamanan siber.
“Melalui kolaborasi yang ada, saya yakin kita dapat menghadirkan ruang digital yang semakin aman dan terpercaya bagi seluruh pengguna. Sehingga kita bersama-sama mewujudkan Indonesia Terkoneksi: Makin Digital, Makin Maju,” ucap dia.
Baca juga: Kemenkominfo jelaskan peta jalan spektrum di Indonesia
Baca juga: Twimbit paparkan strategi wujudkan sasaran visi Indonesia Emas 2045
Baca juga: Menkominfo tekankan pentingnya pencapaian Visi Indonesia Emas 2045
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024
Tags: