UI jajaki kerja sama dengan Royal Melbourne Institute of Technology
30 Mei 2024 18:50 WIB
Pimpinan UI menyambut kedatangan delegasi dari Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) Australia di Gedung Pusat Administrasi Universitas, ruang rapat A kampus UI Depok. ((ANTARA/HO: Humas UI))
Depok (ANTARA) - Universitas Indonesia (UI) menjajaki kerja sama strategis dengan Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) Australia untuk mendukung pengembangan rumpun ilmu pengetahuan.
Wakil Rektor Bidang SDM dan Aset, Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi dalam keterangannya, Kamis mengatakan mencatat bahwa UI dan RMIT telah memiliki kolaborasi bersama Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) dan Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom).
"Saya pikir kita dapat memperluas kolaborasi kita di masa depan dengan bidang lain terutama di bidang penelitian. Semoga UI dan RMIT dapat memiliki hibah penelitian bersama," ujar Prof. Dedi.
Ia menambahkan Fakultas Teknik (FT), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), serta Fasilkom UI, menyediakan program gelar bersama (joint degree) dan gelar ganda (double degree).
Ketiga fakultas menawarkan program kerja sama internasional melalui dua program tersebut sebagai bentuk awal dalam mengeksplorasi kolaborasi lainnya seperti gelar ganda Doctor of Philosophy (PhD) dan gelar master yang bertujuan untuk melakukan penelitian bersama.
"RMIT dan UI berpeluang untuk menjajaki kolaborasi potensial pada bidang-bidang tersebut," kata Prof. Dedi.
Baca juga: UI nyatakan perempuan mampu jadi pemimpin pembangunan berkelanjutan
Sementara itu, Dean School of PCPM Associate Deputy Vice-chancellor International (College of Design and Social Context), Professor Ron Wakefield mengatakan bahwa UI memiliki hal-hal hebat yang menarik.
"Saya dan para anggota staf di sini mencari ide dari pertemuan kunjungan ini untuk berbicara tentang kolaborasi lebih lanjut dimana sebelumnya kami memiliki perjanjian pelatihan penelitian kolaboratif. Tentunya dengan pertemuan ini, kami memiliki banyak kesempatan yang baik," katanya.
Menanggapi penawaran kerja sama internasional yang ada di FT, FEB dan Fasilkom, Executive Director RMIT International, Layton Pike mengatakan sangat tertarik melakukan kolaborasi khususnya di bidang lingkungan dan arsitektur, seni dan desain karena sebagai kekuatan RMIT.
"Kami akan membawa informasi ini dan memulai kerja keras untuk mewujudkan hal tersebut. Saya pikir dua hal yang disukai dan dibicarakan tentang kemitraan mendalam adalah tidak hanya program pendidikan sarjana dan pascasarjana, tetapi juga kolaborasi penelitian. Bagi RMIT, ini adalah cara yang sangat baik untuk memajukan kemitraan internasional," ujar Layton.
Baca juga: UI pastikan patuhi regulasi dalam menetapkan UKT
Wakil Rektor Bidang SDM dan Aset, Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi dalam keterangannya, Kamis mengatakan mencatat bahwa UI dan RMIT telah memiliki kolaborasi bersama Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) dan Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom).
"Saya pikir kita dapat memperluas kolaborasi kita di masa depan dengan bidang lain terutama di bidang penelitian. Semoga UI dan RMIT dapat memiliki hibah penelitian bersama," ujar Prof. Dedi.
Ia menambahkan Fakultas Teknik (FT), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), serta Fasilkom UI, menyediakan program gelar bersama (joint degree) dan gelar ganda (double degree).
Ketiga fakultas menawarkan program kerja sama internasional melalui dua program tersebut sebagai bentuk awal dalam mengeksplorasi kolaborasi lainnya seperti gelar ganda Doctor of Philosophy (PhD) dan gelar master yang bertujuan untuk melakukan penelitian bersama.
"RMIT dan UI berpeluang untuk menjajaki kolaborasi potensial pada bidang-bidang tersebut," kata Prof. Dedi.
Baca juga: UI nyatakan perempuan mampu jadi pemimpin pembangunan berkelanjutan
Sementara itu, Dean School of PCPM Associate Deputy Vice-chancellor International (College of Design and Social Context), Professor Ron Wakefield mengatakan bahwa UI memiliki hal-hal hebat yang menarik.
"Saya dan para anggota staf di sini mencari ide dari pertemuan kunjungan ini untuk berbicara tentang kolaborasi lebih lanjut dimana sebelumnya kami memiliki perjanjian pelatihan penelitian kolaboratif. Tentunya dengan pertemuan ini, kami memiliki banyak kesempatan yang baik," katanya.
Menanggapi penawaran kerja sama internasional yang ada di FT, FEB dan Fasilkom, Executive Director RMIT International, Layton Pike mengatakan sangat tertarik melakukan kolaborasi khususnya di bidang lingkungan dan arsitektur, seni dan desain karena sebagai kekuatan RMIT.
"Kami akan membawa informasi ini dan memulai kerja keras untuk mewujudkan hal tersebut. Saya pikir dua hal yang disukai dan dibicarakan tentang kemitraan mendalam adalah tidak hanya program pendidikan sarjana dan pascasarjana, tetapi juga kolaborasi penelitian. Bagi RMIT, ini adalah cara yang sangat baik untuk memajukan kemitraan internasional," ujar Layton.
Baca juga: UI pastikan patuhi regulasi dalam menetapkan UKT
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024
Tags: