Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menargetkan punya 12 kapal riset untuk tujuan penelitian maritim mengingat mayoritas wilayah Indonesia berupa laut.

"Kami sekarang sedang membangun dua kapal riset," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko saat ditemui di Jakarta, Kamis.

Handoko menuturkan dua kapal riset itu adalah kapal penjelajah samudera ke laut lepas dengan kedalaman mencapai 10 ribu meter dan kapal riset penjelajah pesisir untuk melakukan riset di pesisir di muara sungai, teluk, hingga landasan benua.

BRIN memiliki lima kapal riset yang masih beroperasi berupa kapal riset Baruna Jaya I, II, III, IV dan VIII.

Baca juga: BRIN-ITS kolaborasi riset tingkatkan performa kapal tempur katamaran
Baca juga: BRIN lakukan riset kurangi emisi kapal laut melalui "green shipping"


"Saat ini kapal yang eksisting ada lima unit dan kapal yang sedang kami buat ada dua, kalau itu sudah jadi ada tujuh unit. Target kami ada 12 kapal riset," kata Handoko.

Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa dua kapal riset yang sekarang sedang dibangun, dibeli langsung dari luar negeri karena kapal riset punya spesifikasi berbeda dengan kapal pengangkut lainnya.

Menurut Handoko, belum ada ada galangan dalam negeri yang bisa membangun kapal untuk keperluan riset sehingga BRIN harus mendatangkan kapal dari negara lain.

"Sekarang dalam proses pengadaan, tetapi sudah akan selesai," ucap Handoko.

Baca juga: BRIN membangun dua kapal riset kelautan
Baca juga: BRIN gali nilai arkeologis dan sejarah kapal SS Aquila di Teluk Ambon