Pemprov DKI diharapkan kembangkan industri kreatif
7 Januari 2014 00:28 WIB
Pertumbuhan Bisnis Industri Kreatif. Pekerja menyelesaikan proses pembuatan miniatur motor untuk di ekspor ke negara Jepang di Boyolali, Jateng, Selasa (29/10). Pemerintah menyatakan bisnis ekonomi kreatif Indonesia tahun ini akan tumbuh rata-rata 10 persen lebih menjadi Rp600 triliun dari sebelumnya di tahun 2012 yang hanya mencapai Rp530 triliun, dan untuk kedepannya ekonomi kreatif diharapkan akan menjadi penopang perekonomian Indonesia karena terus tumbuh tanpa tergantung sumber daya alam. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay) ()
Jakarta (ANTARA News) - Pemprov DKI Jakarta diharapkan mengembangkan sektor industri kreatif karena kreatif merupakan sektor ekonomi yang berhubungan dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi.
Calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dapil DKI Jakarta Rommy dalam keterangan pers di Jakarta, Senin, mengatakan, industri kreatif juga dikenal dengan nama industri budaya, seperti film, musik, perangkat lunak, kerajinan, fashion, permainan video dan animasi.
"Saya melihat potensi sektor industri kreatif di Indonesia, khususnya di Jakarta itu sangat besar, mengingat pesatnya penggunaan informasi dan teknologi, serta banyak anak muda yang kreatif yang mampu berjaya dengan bisnis ini," katanya.
Rommy memberikan contoh, produksi film animasi dari Mizan, atau aplikasi online maupun game online yang diciptakan oleh anak-anak muda Indonesia seperti aplikasi "baby write number" di sebuah ponsel sebagai permainan edukatif untuk anak-anak yang mengantarkan penemunya sebagai pemenang dikontes Spanyol.
"Belum lagi bisnis musik, film, dan broadcasting yang juga sangat menjanjikan. Lihat saja Korsel yang serius menggarap sektor film dan musiknya, sehingga "demam Korea" sampai juga ke Indonesia," ujarnya.
Menurut Rommy, Pemprov DKI Jakarta harus memberikan dukungan atas pengembangan industri kretaif, sehingga anak-anak muda tidak hanya bisa menyalurkan hobby seni budaya, tapi juga bisa mendapatkan materi dari sektor industri tersebut.
"Tentunya dengan adanya banyak wadah untuk pengembangan industri kreatif, ini bisa menyalurkan energi 'negatif' para anak muda menjadi energi positif dan produkif," ujaranya.(*)
Calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dapil DKI Jakarta Rommy dalam keterangan pers di Jakarta, Senin, mengatakan, industri kreatif juga dikenal dengan nama industri budaya, seperti film, musik, perangkat lunak, kerajinan, fashion, permainan video dan animasi.
"Saya melihat potensi sektor industri kreatif di Indonesia, khususnya di Jakarta itu sangat besar, mengingat pesatnya penggunaan informasi dan teknologi, serta banyak anak muda yang kreatif yang mampu berjaya dengan bisnis ini," katanya.
Rommy memberikan contoh, produksi film animasi dari Mizan, atau aplikasi online maupun game online yang diciptakan oleh anak-anak muda Indonesia seperti aplikasi "baby write number" di sebuah ponsel sebagai permainan edukatif untuk anak-anak yang mengantarkan penemunya sebagai pemenang dikontes Spanyol.
"Belum lagi bisnis musik, film, dan broadcasting yang juga sangat menjanjikan. Lihat saja Korsel yang serius menggarap sektor film dan musiknya, sehingga "demam Korea" sampai juga ke Indonesia," ujarnya.
Menurut Rommy, Pemprov DKI Jakarta harus memberikan dukungan atas pengembangan industri kretaif, sehingga anak-anak muda tidak hanya bisa menyalurkan hobby seni budaya, tapi juga bisa mendapatkan materi dari sektor industri tersebut.
"Tentunya dengan adanya banyak wadah untuk pengembangan industri kreatif, ini bisa menyalurkan energi 'negatif' para anak muda menjadi energi positif dan produkif," ujaranya.(*)
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: