PG Semboro gelar tradisi petik tebu manten tandai awal buka giling
29 Mei 2024 19:05 WIB
Prosesi ritual petik tebu manten yang digelar PT SGN Pabrik Gula Semboro di Desa/Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember, Rabu (29/5/2024). (ANTARA/HO-PG Semboro)
Jember, Jawa Timur (ANTARA) - PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Pabrik Gula (PG) Semboro melaksanakan tradisi petik tebu manten sekaligus selamatan yang menandai musim panen tebu tahun 2024 telah tiba dan awal buka giling di pabrik gula itu.
Tradisi yang biasa disebut Royalan itu dilakukan dengan cara menikahkan dua batang tebu sebelum masuk ke penggilingan dan ritual tersebut digelar di Desa Semboro Kecamatan Semboro Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu.
"Hari ini kami bersama petani melakukan prosesi petik tebu manten, itu merupakan kearifan lokal yang bukan saja sekedar ritual tetapi wujud harapan, harmonisnya kerja sama dan kebersamaan PG Semboro siap menggiling tebu petani di wilayah Jember dan sekitarnya," kata General Manager Pabrik Gula Semboro Agus Budi Juwono usai petik tebu manten.
Kegiatan tersebut merupakan tahun kedua pabrik gula satu-satunya yang masih eksis di Kabupaten Jember yang melakukan aktivitas giling sejak aksi korporasi PTPN III (Persero) Holding Perkebunan pengelolaan pabrik gula PTPN oleh PT Sinergi Gula Nusantara (SGN).
"Prosesi petik tebu manten merupakan wujud rasa syukur atas produksi tebu yang akan dipanen serta pertemuan dua kepentingan yang harmonis antara pabrik gula dengan petani disimbolkan dengan bertemunya sepasang 'pengantin' tebu," tuturnya.
Lokasi petik tebu manten dipilih di Kebun Tebu Klampisan milik salah satu petani mitra Pabrik Gula Semboro.
Baca juga: Produksi gula PG Semboro capai 43,3 ribu ton selama musim giling 2023
Pelaksanaan prosesi tebu manten tersebut bukan saja menjadi hajat pabrik gula dengan petani tebu, tetapi sudah menjadi agenda rutin tahunan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat.
"Simbol pasangan lelaki batang tebu diberi nama Raden Bagus Rosan, sedangkan untuk tebu perempuan dinamakan Dyah Ayu Roro Manis. Salah satu kegiatan yang selalu mendampingi buka giling adalah pasar rakyat atau masyarakat menyebut dengan istilah 'Royalan'," katanya.
Agus menjelaskan sejak zaman Belanda dulu ada acara Royalan atau Cembengan istilah di PG Jawa Barat, dimana masyarakat khususnya pegawai pabrik gula dapat membelanjakan uangnya dan siap bekerja dengan semangat pada musim giling yang berjalan kurang lebih tiga bulan.
"Di sana ada peran pabrik gula pada perputaran perekonomian dalam usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan masyarakat di sekitar lokasi petik tebu manten," ujarnya.
Sementara Ketua APTRI PG Semboro Achmad Sutrisno mengatakan petik tebu manten itu bagian persiapan giling yang akan dimulai pada 3 Juni 2024, sehingga diharapkan proses giling tebu tersebut bisa berjalan dengan lancar.
Baca juga: Pabrik Gula Semboro menargetkan produksi gula 56.000 ton
Baca juga: Pabrik gula SGN di Jawa Timur siap giling tebu petani
Tradisi yang biasa disebut Royalan itu dilakukan dengan cara menikahkan dua batang tebu sebelum masuk ke penggilingan dan ritual tersebut digelar di Desa Semboro Kecamatan Semboro Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu.
"Hari ini kami bersama petani melakukan prosesi petik tebu manten, itu merupakan kearifan lokal yang bukan saja sekedar ritual tetapi wujud harapan, harmonisnya kerja sama dan kebersamaan PG Semboro siap menggiling tebu petani di wilayah Jember dan sekitarnya," kata General Manager Pabrik Gula Semboro Agus Budi Juwono usai petik tebu manten.
Kegiatan tersebut merupakan tahun kedua pabrik gula satu-satunya yang masih eksis di Kabupaten Jember yang melakukan aktivitas giling sejak aksi korporasi PTPN III (Persero) Holding Perkebunan pengelolaan pabrik gula PTPN oleh PT Sinergi Gula Nusantara (SGN).
"Prosesi petik tebu manten merupakan wujud rasa syukur atas produksi tebu yang akan dipanen serta pertemuan dua kepentingan yang harmonis antara pabrik gula dengan petani disimbolkan dengan bertemunya sepasang 'pengantin' tebu," tuturnya.
Lokasi petik tebu manten dipilih di Kebun Tebu Klampisan milik salah satu petani mitra Pabrik Gula Semboro.
Baca juga: Produksi gula PG Semboro capai 43,3 ribu ton selama musim giling 2023
Pelaksanaan prosesi tebu manten tersebut bukan saja menjadi hajat pabrik gula dengan petani tebu, tetapi sudah menjadi agenda rutin tahunan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat.
"Simbol pasangan lelaki batang tebu diberi nama Raden Bagus Rosan, sedangkan untuk tebu perempuan dinamakan Dyah Ayu Roro Manis. Salah satu kegiatan yang selalu mendampingi buka giling adalah pasar rakyat atau masyarakat menyebut dengan istilah 'Royalan'," katanya.
Agus menjelaskan sejak zaman Belanda dulu ada acara Royalan atau Cembengan istilah di PG Jawa Barat, dimana masyarakat khususnya pegawai pabrik gula dapat membelanjakan uangnya dan siap bekerja dengan semangat pada musim giling yang berjalan kurang lebih tiga bulan.
"Di sana ada peran pabrik gula pada perputaran perekonomian dalam usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan masyarakat di sekitar lokasi petik tebu manten," ujarnya.
Sementara Ketua APTRI PG Semboro Achmad Sutrisno mengatakan petik tebu manten itu bagian persiapan giling yang akan dimulai pada 3 Juni 2024, sehingga diharapkan proses giling tebu tersebut bisa berjalan dengan lancar.
Baca juga: Pabrik Gula Semboro menargetkan produksi gula 56.000 ton
Baca juga: Pabrik gula SGN di Jawa Timur siap giling tebu petani
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024
Tags: