Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengatakan sidang itu digelar di Auditorium Kementerian Agama, Jakarta.
"Sidang Isbat ini penting untuk selalu kita laksanakan, karena masyarakat menunggu pengumuman resmi dari pemerintah," ujarnya dalam pernyataan yang dikutip di Jakarta, Rabu.
Sidang Isbat tersebut mengundang Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kemenag.
Baca juga: Kemenag akan gelar rukyatul hilal awal Zulhijah di 86 titik
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Adib melaporkan berdasarkan data hilal, pada hari Sidang Isbat nanti, posisi hilal telah melampaui kriteria Imkanur rukyat MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), yang mensyaratkan tinggi hilal 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
Pada 7 Juni 2024 di seluruh wilayah Indonesia ketinggian hilal berada di atas ufuk antara 7 derajat 15,82 menit sampai 10 derajat 41,09 menit dengan sudut elongasi antara 11 derajat 34,83 menit sampai 13 derajat 14,47 menit.
Baca juga: Kemenag ajak masyarakat tidak lagi perdebatkan metode penentuan hilal
Secara astronomis, pada 7 Juni 2024 hilal diperkirakan dapat terlihat di beberapa wilayah di Indonesia. Tinggal nanti bergantung dengan cuaca setempat.
Adib menambahkan hasil perhitungan Imkanur rukyat ataupun Wujudul Hilal penentuan awal bulan Zulhijah berpotensi memiliki kesamaan.
Baca juga: Wakil Presiden ajak masyarakat bertoleransi soal beda waktu Idul Adha