ITS buka Prodi Rekayasa Keselamatan Proses
29 Mei 2024 16:28 WIB
Kepala Departemen Teknik Mesin ITS Atok Setiawan menjelaskan mengenai Program Studi Rekayasa Keselamatan Proses dalam kegiatan Sosialisasi Jalur Seleksi Mandiri ITS 2024, Rabu (29/5/2024). ANTARA/HO-Humas ITS
Surabaya (ANTARA) - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya membuka Program Studi (Prodi) S1 Rekayasa Keselamatan Proses (RKP) atau Safety Engineering untuk mendukung keselamatan di dunia industri di Indonesia.
Kepala Departemen Teknik Mesin ITS Surabaya Atok Setiawan di Surabaya, Jawa Timur, Rabu, mengatakan RKP masih berada di bawah naungan Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem (FTIRS).
"Selain mempelajari mata kuliah dari berbagai departemen di FTIRS, mahasiswa RKP juga akan diajarkan kemampuan manajerial," ujarnya.
Dalam hal teknis, kata dia, peserta didik akan dibekali dengan kemampuan mengoperasikan perangkat lunak untuk merancang, mengoperasikan, memodifikasi, dan melakukan pemeliharaan yang berfokus pada keselamatan.
Dari sisi nonteknis, peserta didik mendapat kemampuan manajerial seperti sistem manajemen keselamatan yang mempelajari regulasi keselamatan skala nasional maupun internasional.
Prodi ini, katanya, juga menyediakan fasilitas praktikum yang memadai.
Baca juga: Menhub: Forum ITS sediakan pendanaan untuk sistem transportasi cerdas
Ia mencontohkan untuk mendukung pembelajaran nantinya disediakan laboratorium mekanika dan permesinan fluida serta laboratorium pengukuran keandalan risiko dan keselamatan.
"Kami juga menyediakan laboratorium simulator agar mahasiswa dapat menyimulasikan secara langsung operasional dari pembangkit listrik," kata lelaki lulusan Teknik Mesin ITS pada 1988 ini.
Atok menjelaskan perbedaan prodi RKP dengan prodi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang ada di kampus-kampus lainnya.
Prodi K3 berfokus pada bidang kesehatan para pekerja, sedangkan RKP bertujuan melahirkan lulusan yang mampu meninjau dan melakukan investigasi proses keselamatan dari segi teknis.
"Contohnya, jika terjadi ledakan pada sebuah industri, lulusan RKP mampu menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ledakan tersebut," ucap dia.
Menurut dia, lulusan RKP memiliki kesempatan besar berkarir dalam bidang industri, utamanya bidang pertambangan dan petrokimia.
Selain itu, peluang untuk bekerja dalam instansi pemerintah terbuka lebar.
"Lulusan RKP memiliki kesempatan kerja yang luas karena sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang industri," kata Ketua Laboratorium Pembakaran dan Sistem Energi ITS ini.
Prodi RKP dapat dipilih pada seleksi Mandiri Umum dan Kemitraan mulai 28 Mei hingga 16 Juni mendatang.
Baca juga: ITS ciptakan drone pendeteksi emisi udara
Baca juga: FE UNJ buka pendaftaran kelas reguler dan nonreguler prodi magister
Baca juga: UGM buka Prodi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati
Kepala Departemen Teknik Mesin ITS Surabaya Atok Setiawan di Surabaya, Jawa Timur, Rabu, mengatakan RKP masih berada di bawah naungan Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem (FTIRS).
"Selain mempelajari mata kuliah dari berbagai departemen di FTIRS, mahasiswa RKP juga akan diajarkan kemampuan manajerial," ujarnya.
Dalam hal teknis, kata dia, peserta didik akan dibekali dengan kemampuan mengoperasikan perangkat lunak untuk merancang, mengoperasikan, memodifikasi, dan melakukan pemeliharaan yang berfokus pada keselamatan.
Dari sisi nonteknis, peserta didik mendapat kemampuan manajerial seperti sistem manajemen keselamatan yang mempelajari regulasi keselamatan skala nasional maupun internasional.
Prodi ini, katanya, juga menyediakan fasilitas praktikum yang memadai.
Baca juga: Menhub: Forum ITS sediakan pendanaan untuk sistem transportasi cerdas
Ia mencontohkan untuk mendukung pembelajaran nantinya disediakan laboratorium mekanika dan permesinan fluida serta laboratorium pengukuran keandalan risiko dan keselamatan.
"Kami juga menyediakan laboratorium simulator agar mahasiswa dapat menyimulasikan secara langsung operasional dari pembangkit listrik," kata lelaki lulusan Teknik Mesin ITS pada 1988 ini.
Atok menjelaskan perbedaan prodi RKP dengan prodi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang ada di kampus-kampus lainnya.
Prodi K3 berfokus pada bidang kesehatan para pekerja, sedangkan RKP bertujuan melahirkan lulusan yang mampu meninjau dan melakukan investigasi proses keselamatan dari segi teknis.
"Contohnya, jika terjadi ledakan pada sebuah industri, lulusan RKP mampu menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ledakan tersebut," ucap dia.
Menurut dia, lulusan RKP memiliki kesempatan besar berkarir dalam bidang industri, utamanya bidang pertambangan dan petrokimia.
Selain itu, peluang untuk bekerja dalam instansi pemerintah terbuka lebar.
"Lulusan RKP memiliki kesempatan kerja yang luas karena sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang industri," kata Ketua Laboratorium Pembakaran dan Sistem Energi ITS ini.
Prodi RKP dapat dipilih pada seleksi Mandiri Umum dan Kemitraan mulai 28 Mei hingga 16 Juni mendatang.
Baca juga: ITS ciptakan drone pendeteksi emisi udara
Baca juga: FE UNJ buka pendaftaran kelas reguler dan nonreguler prodi magister
Baca juga: UGM buka Prodi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati
Pewarta: Willi Irawan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024
Tags: