Jakarta (ANTARA News) - Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR, Nurhayati Ali Assegaf mengapresiasi reaksi cepat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang meminta Pertamina mengkoreksi ulang kenaikan harga gas elpiji dalam tempo 1x24 jam.

"Saya menganggap reaksi cepat ini sebagai bentuk kepedulian Pak SBY atas permasalahan yang menimpa masyarakat Indonesia. Hal ini menjadi konsentrasi fraksi juga untuk terus mengawal dan memonitoring atas imbauan Presiden kepada Pertamina itu sampai besok," ujar Nurhayati di Jakarta, Minggu.

Nurhayati menilai jika Pertamina tetap akan menaikkan harga gas non subsidi itu sebaiknya tidak terlalu tinggi seperti sebelumnya.

"Kenaikan harga harus mempertimbangkan kemampuan dan kesejahteraan masyarakat. Pertamina mungkin tidak bisa menapik kenaikan harga itu, tapi sebaiknya tetap dalam kisaran wajar semisal 20 persen saja, paparnya.

Fraksi Demokrat, ujarnya, sejatinya memang tak ingin adanya kenaikan harga gas. Seakan sudah menjadi tradisi, menjelang pemilu selalu ada kenaikan harga bahan bakar."

Seharusnya Pertamina memberikan kabar gembira semisal terobosan baru bagi rakyat atau setidaknya bisa menjaga harga tetap stabil, katanya.

Sekretaris Fraksi Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya pun setuju jika polemik ini tetap menjadi agenda utama pemerintah, baik di kalangan eksekutif maupun legislatif.

Lewat fraksinya, anggota Komisi VII DPR RI ini berharap DPR bisa mengundang Pertamina ke DPR RI untuk mencari sebab-akibat dan solusi atas alasan kerugian yang dialami Pertamina.

"Laporannya bahwa Pertamina ini rugi terus, apa sih sebenarnya yang terjadi," tutupnya politisi asal dapil Nangroe Aceh Darussalam ini.