Sukabumi (ANTARA News) - Petugas Kepolisian Sektor (Polsek) Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, berhasil mengungkap pelaku pembuangan dan penganiaya anaknya yang berusia sekira dua tahun yang ditemukan warga di emperan toko di Kecamatan Cibadak.

Pelaku pembuang dan penganiaya anak tersebut adalah ayah tiri korban, yakni Nanang Kosasih (51), yang bekerja sebagai buruh serabutan. Tidak lama adanya laporan dari warga, tersangka ditangkap polisi di rumah kotrakkannya di Kampung Pintu, Desa Karantengah, Kecamatan Cibadak, tanpa perlawanan.

"Tersangka kami tangkap di rumahnya, dan dari hasil penyelidikan meminta keterangan dari beberapa saksi, ternyata ada yang mengenali tersangka. Setelah ditelusuri, ternyata pelaku pembuangan dan penganiaya balita yang ditemukan oleh warga adalah orang tuanya sendiri berstatus ayah tiri," kata Kapolsek Cibadak Kompol Undang Setiadi kepada wartawan, Minggu.

Menurut Undang, tersangka mengakui nekat menganiaya anak tirinya tersebut karena jengkel anak perempuannya tersebut sering menangis.

Ada dugaan, Nanang tidak kuat mendengar suara tangisan si korban sehingga langsung memukulnya dengan sendok dan lalu menyundut tubuh balita itu menggunakan korek api gas.

Pelaku juga nekat melakukan tindak kekerasan kepada anak tirinya tersebut juga dikarenakan masalah ekonomi dan keluarganya sehingga tersangka gelap mata dan tidak bisa menahan emosinya.

Oleh karena itu, polisi juga akan memeriksa kejiwaan tersangka apakah dalam melakukan aksinya tersebut dalam kondisi sadar atau tidak.

"Diduga pelaku tidak sekali saja melakukan penganiayaan terhadap anaknya, dan sampai saat ini kami masih meminta keterangan. Tersangka juga kami jerat dengan Undang-undang Perlingdungan Anak nomor 23 tahun 2002 Pasal 13 ayat (1) dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara," ujarnya.

Nanang mengakui aksinya tersebut karena kesal dengan ulah anak tirinya yang rewel, apalagi saat itu dirinya sedang bekerja.

Ia merasa jengkel dan menganiaya anak dari istri yang keduanyaitu. Namun, dirinya membantah membuang anaknya, karena saat akan ke Bogor merasa kesal, sehingga meninggalkan anaknya sendiri di emperan toko di wilayah Cibadak.

"Saya menyesal telah melakukan penganiayaan itu. Waktu itu saya gelap mata karena kesal si anak terus menangis dan akhirnya saya pukul dengan sendok makan dan menyundutnya dengan korek gas yang besinya terlebih dahulu dipanaskan. Tapi, saya tidak berencana membuang anak saya itu," katanya. (*)