Bantul (ANTARA News) - Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengusulkan ke Pertamina agar ada penambahan 30 persen kuota elpiji ukuran 3 kg.

"Permintaan tambahan kuota sekitar 30 persen itu untuk menjaga jangan sampai ada kelangkaan, karena saat ini banyak pengusaha kecil yang beralih menggunakan elpiji 3 kg yang harganya lebih murah," kata Kepala Disperindagkop Bantul, Sulistyanto, Minggu.

Menurut dia, jika kuota elpiji ukuran 3 kg per hari rata-rata sekitar 19 ribu tabung, maka penambahan kuota sekitar 30 persen itu berkisar antara 6.000 hingga 7.000 atau menjadi sekitar 25.000 sampai 26.000 tabung per hari.

Ia mengatakan, memang tidak dapat dipungkiri bahwa kenaikan harga elpiji ukuran 12 kilogram sejak beberapa hari ini membuat banyak pengusaha kecil beralih dengan menggunakan elpiji "melon".

Ia juga mengatakan, usulan kenaikan bahan bakar itu karena juga banyaknya pengecer elpiji yang kehabisan stok karena banyak rumah tangga maupun pengusaha makanan yang sebelumnya menggunakan tabung elpiji 12 kilogram, kini beralih ke tabung gas isi tiga kilogram.

Sementara itu, pengelola agen elpiji 3 kilogram di Bambanglipuro, Bantul Zahrowi mengatakan, sejak diberlakukannya harga baru terhadap elpiji 12 kilogram pada 1 Januari lalu, kini permintaan terhadap elpiji 3 kg meningkat drastis.

"Begitu mendapat pasokan elpiji langsung diserbu pembeli, sehingga cepat habis dibeli, jadi selalu kehabisan stok," katanya.

Padahal, kata dia, selama ini pihaknya hanya menerima pasokan dua hari sekali sebanyak 60 tabung dengan harga per tabung sebesar Rp16 ribu, sehingga terkadang harus menutup usahanya lebih awal agar persediaan tidak langsung habis.

(KR-HRI)