Istanbul (ANTARA) - China pada Selasa, meminta Israel untuk secara efektif melaksanakan perintah Mahkamah Internasional (ICJ) dan menghentikan operasi militer negara Zionis itu.
China melakukan itu sebagai bentuk keprihatinan atas serangan udara yang dilakukan Israel terhadap kamp pengungsi Rafah, Gaza Selatan, pada Minggu (26/5).
“Perintah tindakan sementara ketiga ICJ mengenai konflik Palestina-Israel secara eksplisit menyerukan penghentian semua operasi militer,” menurut harian Global Times, mengutip juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning.
Dengan menekankan bahwa perintah ICJ menunjukkan keinginan mendesak komunitas internasional untuk gencatan senjata, perlindungan warga sipil, dan pengentasan krisis kemanusiaan di Gaza, juru bicara tersebut mengatakan: “Perintah sementara tersebut harus dilaksanakan secara efektif sesegera mungkin.”
Sedikitnya 45 orang tewas, yang sebagian besar wanita dan anak-anak, dan hampir 250 lainnya menderita luka-luka akibat serangan Israel di kamp pengungsian pada Minggu.
Serangan terbaru ini terjadi meskipun ICJ mengeluarkan keputusan yang memerintahkan Israel untuk menghentikan serangannya di Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang Israel-Hamas sebelum mereka diserbu pada 6 Mei.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Beijing: Peringatan hari Nakba, ketidakadilan di Palestina memburuk
Baca juga: Xi Jinping akan temui 4 kepala negara Arab, bahas isu Timur Tengah
Baca juga: China minta Israel berhenti menyerang Rafah
China minta Israel patuhi ICJ hentikan operasi militer di Rafah
28 Mei 2024 20:21 WIB
Orang-orang mengambil bagian dalam unjuk rasa yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza dan pembebasan sandera di Tel Aviv, Israel (18/5/2024). ANTARA/Xinhua/Chen Junqing/aa.
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024
Tags: