Selain itu, BRI Life meningkatkan Fee Based kepada BRI sebesar 10,7 persen secara yoy dari Rp159,1 miliar menjadi Rp176,2 miliar. Artinya, BRI Life berhasil meningkatkan kontribusi kepada BRI sebesar 19,9 persen secara yoy dari Rp271,4 miliar menjadi Rp325,5 miliar.
Total premi di Q1-2024, mengalami kontraksi sebesar 15,6 persen dari Rp2,1 triliun pada Q1-2023, menjadi Rp1,7 triliun di Q1 tahun ini. Menurut Direktur Utama BRI Life Aris Hartanto, hal ini disebabkan oleh perlambatan dari produk AJK yang mengalami kontraksi cukup signifikan dari Q1-2023 sebesar Rp877,8 miliar menjadi Rp617,0 miliar di Q1-2024.
“Selain itu juga adanya upaya BRI Life memperbaiki kualitas penjualan, melalui penyesuaian produk dan channel mix, sehingga kanal yang mengalami pertumbuhan pada Q1-2024 hanya dari kanal Inbranch dengan pertumbuhan 16,9 persen” ujar Aris.
Terkait Investasi, Selama ini BRI Life berinvestasi tetap menerapkan prinsip prudent yang bertujuan untuk memenuhi kewajiban perusahaan kepada nasabah.
“Aset Investasi Perusahaan tumbuh 10,6 persen (sudah termasuk aset Unit Link), dengan menghasilkan return sebesar Rp391,0 miliar tumbuh yoy 26,5 persen. Tingkat pengembalian investasi pada Q1-2024 berada pada kisaran 6 persen, meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya 5,6 persen” lanjut Aris.
Selanjutnya, Untuk ratio RBC BRI Life mencapai 547,3 persen jauh diatas persyaratan minimum 120 persen dari OJK, hal ini menunjukkan bahwa BRI Life sangatlah sehat.
Lebih lanjut, Aris mengungkapkan bahwa BRI Life selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi para nasabah dalam membayarkan klaim, baik klaim saat risiko terjadi, maupun penarikan dana sebagian, penebusan polis, anuitas, dan manfaat lainnya.
Klaim & Manfaat Yang Dibayarkan BRI Life di Q1-2024 sebesar Rp1,2 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2003 sebesar Rp1,3 triliun, atau terkontraksi 12,9 persen.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran BRI Life Sutadi menuturkan, BRI Life telah melakukan upaya guna pemenuhan kuantitas, kapasitas dan produktivitas tenaga pemasar dengan target individu yang terukur dan KPI yang aligned dengan target bisnis Perusahaan.
“Dengan Total Jumlah karyawan Asuransi BRI Life per Maret 2024 berjumlah 1.102 orang karyawan dan jumlah Tenaga Pemasar berlisensi lebih dari 3.305 orang, seluruh armada yang ada bersinergi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia TBK. sebagai induk, BRI Life terus melakukan upaya untuk menjadi asuransi terbaik di Indonesia,” ujar Sutadi.
Selain itu, memastikan peningkatan kapabilitas tenaga pemasar BRI Life dapat menunjang kolaborasi dengan Regional Office dan Branch Office BRI agar saling memberikan nilai tambah dan selalu dalam koridor governance dan market conduct yang baik.
Sementara itu, Direktur Kepatuhan dan Legal BRI Life I Dewa Gede Agung mengatakan BRI Life terlibat aktif dalam berbagai inisiatif yang mendukung pembangunan berkelanjutan, termasuk dukungan terhadap proyek infrastruktur ramah lingkungan, program pengembangan masyarakat, dan investasi dalam sektor-sektor yang berpotensi memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
“BRI Life sangat peduli dan mendorong terus penerapan ESG guna pertumbuhan yang berkelanjutan, dengan investasi lebih dari 200 miliar ke dalam indeks ESG. Langkah ini menandai komitmen BRI Life dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan memperhatikan dampak lingkungan serta sosial dari setiap kegiatan operasionalnya,” ungkap Dewa.
Masih berkaitan dengan ESG, pada tanggal 22 Mei 2024 BRI Life memperoleh sertifikasi ISO 37301 – 2021 dengan scope The Provision Of Life Insurance Product with Complience and Good Corporate Governance.
Sebagai informasi, PT Asuransi BRI Life (BRI Life) merupakan perusahaan asuransi jiwa yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dengan mayoritas kepemilikan saham oleh PT. Bank Rakyat Indonesia. BRI Life menghadirkan beragam perlindungan asuransi jiwa untuk memenuhi kabutuhan masyarakat Indonesia, baik nasabah perorangan ataupun nasabah kumpulan.