"Progres penyaluran bantuan pembelian motor listrik hingga hari ini telah melampaui total penyaluran bantuan di tahun 2023. Melihat tren penjualan motor listrik pada periode Januari-Mei 2024, Kementerian Perindustrian menargetkan kuota bantuan pembelian 50.000 unit KBLBB roda dua bisa tercapai pada Agustus atau awal September mendatang,” ujar Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif di Jakarta, Selasa.
Dirinya menyampaikan, mengingat sudah menipisnya kuota subsidi, masyarakat diminta untuk segera membeli motor listrik agar bisa menerima manfaat itu.
Lebih lanjut ia menjelaskan, sejak awal pihaknya telah mengusulkan supaya penerima subsidi motor listrik diberikan kepada seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) dari berbagai lapisan ekonomi. Hal ini ditujukan agar ada perubahan persepsi dan perilaku masyarakat atas penggunaan motor listrik.
"Kalau penjualan motor listrik tinggi dan digunakan secara luas oleh masyarakat, maka akan muncul kebutuhan investasi untuk penyediaan stasiun charging, bengkel, aksesoris dan kebutuhan lainnya atas motor listrik. Hal ini dapat menarik investasi untuk membangun industri pendukung di hulu dan dihilir guna menopang ekosistem motor listrik tersebut,” ujar Febri.
Dirinya mengatakan bantuan pembelian diberikan langsung kepada masyarakat dalam bentuk potongan harga sebesar Rp7 juta dari harga yang tertera. Pengajuan dan penyaluran bantuan itu diberikan melalui Agen Pemegang Merk (APM).
Adapun hingga pertengahan Mei 2024, total populasi kendaraan listrik mencapai 144.547 unit. Angka tersebut terdiri atas kendaraan roda dua, roda tiga, kendaraan penumpang, kendaraan komersil, dan bus.
Baca juga: Pemerintah siapkan 455 juta dolar AS subsidi sepeda motor listrik
Baca juga: Konversi motor listrik, Kementerian ESDM gandeng Kemendikbudristek
Baca juga: Pemerintah siapkan 455 juta dolar AS subsidi sepeda motor listrik
Baca juga: Konversi motor listrik, Kementerian ESDM gandeng Kemendikbudristek