Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mengambil keputusan soal harga elpiji nonsubsidi tabung 12 kilogram pada Minggu (5/1), apakah akan diturunkan atau tetap sebesar yang dinaikkan pada 1 Januari 2014.

"Besok akan ada rapat untuk membahas elpiji dengan Presiden dan besok akan diputuskan," kata Boediono kepada pers di Istana Wapres Jakarta, Sabtu.

Hal tersebut disampaikan Boediono usai dirinya dengan sejumlah menteri dan pejabat tinggi negara mendadak rapat pembahasan kenaikan gas elpiji 12 kilogram yang meresahkan masyarakat.

Hadir dalam rapat yang berlangsung sekitar 3,5 jam itu antara lain Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Energi Sumber Daya Mineral Jero Wacik, Menteri Keuangan Chatib Basri, Kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto, serta Dirut PT Pertamina Karen Agustiawan.

Menurut Wapres, dalam rapat tadi sudah dibahas secara rinci untuk kebijakan baru harga gas elpiji dengan melihat dari berbagai sudut, serta sudah melakukan pengecekan di lapangan.

Boediono juga mengatakan rapat juga membahas laporan yang disampaikan para menteri juga masukan dari masyarakat yang selama ini berkembang.

"Kita tadi juga bahas mengenai stok dan sistem distribusi gas agar sampai ke masyarakat dengan lancar," kata Wapres.

Setelah berbagai masukan diperoleh, kata Wapres, maka hasil rapat akan diserahkan kepada Presiden yang sejak Jumat sampai Minggu (3-5 Januari) kunjungan kerja ke Jawa Timur.

"Jadi hasil rapat hari ini belum bisa kita sampaikan ke publik dan besok akan dilaporkan kepada Presiden," kata Wapres Boediono.

Hatta Rajasa mengatakan bahwa keputusan yang diambil nanti adalah yang terbaik untuk masyarakat.

Ketika didesak wartawan apakah hasil yang menguntungkan itu berupa penurunan harga, Hatta mengatakan "Besok kita tunggu saja yang disampaikan Presiden di Halim,"

PT Pertamina (Persero) per 1 Januari 2014 menaikkan harga elpiji nonsubsidi tabung 12 kg sebesar 68 persen.

Wakil Presiden Komunikasi Perusahaan Pertamina Ali Mundakir di Jakarta, Rabu (1/1) mengatakan, kenaikan harga itu dilakukan untuk menekan kerugian bisnis elpiji 12 kg yang rata-rata Rp6 triliun per tahun.

"Terhitung mulai tanggal 1 Januari 2014 pukul 00.00 WIB, Pertamina memberlakukan harga baru elpiji nonsubsidi 12 kg secara serentak di seluruh Indonesia dengan rata-rata kenaikan di tingkat konsumen sebesar Rp3.959 per kg," katanya.

Sebelum kenaikan, harga elpiji 12 kg adalah Rp5.850 per kg atau Rp70.200 per tabung yang berlaku sejak 2009. Dengan demikian, harga elpiji 12 kg akan menjadi Rp117.708 per tabung.(*)