Penduduk Batam bertambah 100 ribu jiwa tiap tahun
4 Januari 2014 14:40 WIB
Ilustrasi. Beberapa nelayan tradisional beristirahat siang di Pulau Puteri, Batam, Senin (18/3). Pulau Puteri adalah satu di antara enam pulau terdepan Indonesia yang berbatasan langsung dengan Singapura. (FOTO ANTARA/Joko Sulistyo)
Batam (ANTARA News) - Jumlah Penduduk Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau bertambah rata-rata 100.000 jiwa setiap tahun, kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batam Sadri Khairuddin.
"Rata-rata pertumbuhan penduduk 100.000 orang. Pada tahun lalu, pertambahannya 97.757 orang," ujarnya, di Batam, Sabtu.
Pertumbuhan penduduk paling banyak disumbang dari pendatang baru sekitar 65 persen dan kelahiran sekitar 35 persen.
Data Disdukcapil tahun 2012 menunjukkan jumlah kelahiran mencapai 33.105 jiwa dan pendatang 64.652 jiwa.
Kota Batam memang menjadi tujuan urbanisasi dari daerah lain. Umumnya, pendatang hendak mencari pekerjaan dan penghidupan lebih baik di kota industri tersebut.
Jumlah pendatang pada 2013 diperkirakan meningkat seiring naiknya Upah Minimum Kota Batam dari Rp2,04 juta menjadi Rp2,4 juta.
Sebelumnya, Wali Kota Batam Ahmad Dahlan mengatakan pemerintah akan melalukan pemekaran dari 12 kecamatan menjadi 20 kecamatan pada 2015 sebagai konsekuensi pertambahan penduduk.
"Kecamatan di Batam akan dimekarkan pada 2015 mendatang. Hal ini mengingat jumlah penduduk Batam yang sudah tidak terbendung lagi," kata Wali Kota.
Jika pada 2013 jumlah penduduk Batam 1,2 juta jiwa, diperkirakan jumlah penduduk pada 2015 mencapai 1,4 juta jiwa, sehingga dibutuhkan tambahan kecamatan dan personel keamatan baru untuk melayani kebutuhan masyarakat.
Pemerintah sudah melakukan kajian dan hasilnya dibutuhkan penambahan kecamatan untuk mengurangi beban kerja camat dan mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat.
Rencananya, pemekaran dilakukan di Kecamatan Batam Centre yang dipecah menjadi tiga kecamatan, Sagulung tiga kecamatan dan Batu Aji empat kecamatan.
"Rata-rata pertumbuhan penduduk 100.000 orang. Pada tahun lalu, pertambahannya 97.757 orang," ujarnya, di Batam, Sabtu.
Pertumbuhan penduduk paling banyak disumbang dari pendatang baru sekitar 65 persen dan kelahiran sekitar 35 persen.
Data Disdukcapil tahun 2012 menunjukkan jumlah kelahiran mencapai 33.105 jiwa dan pendatang 64.652 jiwa.
Kota Batam memang menjadi tujuan urbanisasi dari daerah lain. Umumnya, pendatang hendak mencari pekerjaan dan penghidupan lebih baik di kota industri tersebut.
Jumlah pendatang pada 2013 diperkirakan meningkat seiring naiknya Upah Minimum Kota Batam dari Rp2,04 juta menjadi Rp2,4 juta.
Sebelumnya, Wali Kota Batam Ahmad Dahlan mengatakan pemerintah akan melalukan pemekaran dari 12 kecamatan menjadi 20 kecamatan pada 2015 sebagai konsekuensi pertambahan penduduk.
"Kecamatan di Batam akan dimekarkan pada 2015 mendatang. Hal ini mengingat jumlah penduduk Batam yang sudah tidak terbendung lagi," kata Wali Kota.
Jika pada 2013 jumlah penduduk Batam 1,2 juta jiwa, diperkirakan jumlah penduduk pada 2015 mencapai 1,4 juta jiwa, sehingga dibutuhkan tambahan kecamatan dan personel keamatan baru untuk melayani kebutuhan masyarakat.
Pemerintah sudah melakukan kajian dan hasilnya dibutuhkan penambahan kecamatan untuk mengurangi beban kerja camat dan mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat.
Rencananya, pemekaran dilakukan di Kecamatan Batam Centre yang dipecah menjadi tiga kecamatan, Sagulung tiga kecamatan dan Batu Aji empat kecamatan.
Pewarta: Jannatun Naim
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014
Tags: