Jerusalem (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman memperingatkan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengenai konsekuensi yang mungkin muncul dari kesepakatan perdamaian masa depan dengan Palestina.
"Masuk akal untuk menduga bahwa setelah kesepakatan dicapai, negara lain di wilayah ini ingin memindahkan orang Palestina yang tinggal di negara mereka ke daerah yang dikuasai Pemerintah Palestina," kata Lieberman.
"Itu akan menambah tiga juta pengungsi ke 800.000 warga yang saat ini berada di wilayah Pemerintah Otonomi Palestina," katanya seperti dilansir kantor berita Xinhua.
Lieberman menyampaikan pernyataan tersebut dalam pertemuan dengan Kerry guna membahas upaya mencapai kesepakatan kerangka kerja bagi perdamaian Israel dan Palestina, kata kantor Lieberman.
"Ini akan menciptakan situasi kemanusiaan yang sulit, sehingga sekali lagi mengarah kepada kemungkinan kekecewaan, kerusuhan dan masalah keamanan," kata Lieberman.
"Setiap kesepakatan antara Israel dan Palestina harus dilandasi atas dasar keamanan kuat bagi Israel dan ekonomi yang stabil bagi Palestina," katanya.
Pada Jumat malam (3/1), Kerry juga bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Kota Ramallah, Tepi Barat Sungai Jordan.
Saat ini, dua masalah utama telah memecah pihak-pihak Israel.
Pertama Israel menuntut penggelaran pasukan keamanan di Lembah Jordan, bagian timur Tepi Barat, di wilayah yang dirancang sebagai bagian dari negara masa depan Palestina, sementara Abbas menentang tuntutan tersebut.
Selain itu, beberapa menteri sayap-kanan Israel berusaha menggolkan rancangan peraturan untuk mencaplok Lembah Jordan meskipun ada keberatan dari anggota pemerintah, termasuk dari pemimpin perunding Tazipi Livni --yang mengatakan akan mengajukan banding terhadap rancangan peraturan tersebut.
Kedua, Israel berencana mengumumkan babak baru pembangunan permukiman, setelah negara Yahudi itu membebaskan 26 tahanan Palestina pada Senin (30/12).
Kerry berharap bisa memasukkan beberapa kesepakatan mengenai panduan ke dalam kesepakatan perdamaian akhir antara Palestina dan Israel.
(Uu.C003)
Israel ingatkan konsekuensi kesepakatan damai dengan Palestina
4 Januari 2014 14:17 WIB
Demonstran Palestina berlari menghindari gas airmata yang ditembakkan polisi perbatasan Israel saat terjadi bentrokan di dekat desa Tepi Barat Deir Qadis, dekat Ramallah, Rabu (29/6). (REUTERS/Mohamad Torokman)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014
Tags: