Babel realisasikan "USAID Kolektif" optimalkan pengelolaan konservasi
28 Mei 2024 10:26 WIB
Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Syafrizal ZA saat menerima kunjungan Wakil Direktur Kelautan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan di Pangkalpinang, Selasa. (ANTARA/HO-Diskominfo Babel)
Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan akan merealisasikan Program United State Agency for International Development Konservasi Laut Efektif "USAID Kolektif" untuk mengoptimalkan pengelolaan kawasan konservasi di perairan daerah itu.
"Kami sangat mendukung penerapan program USAID Kolektif ini," kata Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Syafrizal ZA saat menerima kunjungan Wakil Direktur Kelautan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan Program USAID Kolektif ini akan diterapkan di lima lokasi kawasan konservasi yaitu Perairan Tuing di Kabupaten Bangka, Perlang Ketugar di Kabupaten Bangka Tengah, Lepar Pongok diKabupaten Bangka Selatan, Mendanau dan Membalong diKabupaten Belitung dan Perairan Memporang di Kabupaten Belitung Timur.
"Penerapan program ini tentunya bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mengoptimalkan pengelolaan, pemanfaatan ruang konservasi, penguatan masyarakat, pembinaan kemampuan kapasitas untuk pengelolaan konservasi, dan sebagainya," katanya.
Baca juga: USAID IUWASH Tangguh - lima daerah di Sulsel kerja sama sanitasi aman
Ia menyatakan Program USAID Kolektif ini akan diterapkan di lima provinsi di Indonesia dan Babel sudah menetapkan lima kawasan konservasi yakni tiga di Pulau Bangka dan dua di Pulau Belitung, namun belum dikelola secara maksimum dan profesional yang bisa menghasilkan pendapatan bagi masyarakat maupun pemerintah daerah.
"Saya sangat mendukung program tersebut, apalagi program ini sudah berjalan baik di Papua Barat dan memberikan manfaat kepada masyarakat di daerah itu," katanya.
Baca juga: Trenggono: Pendanaan campuran salah satu cara dukung konservasi laut
Wakil Direktur Kelautan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Firdaus berharap Babel mendukung program tersebut. USAID Kolektif sendiri merupakan lembaga bantuan internasional yang berfokus pada area konservasi laut.
"Salah satu tujuannya yakni memperkuat kapasitas pengelolaan yang kompeten dan SDM. Keberadaan kawasan ini juga bisa memberi manfaat untuk masyarakat," katanya.
"Kami sangat mendukung penerapan program USAID Kolektif ini," kata Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Syafrizal ZA saat menerima kunjungan Wakil Direktur Kelautan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan Program USAID Kolektif ini akan diterapkan di lima lokasi kawasan konservasi yaitu Perairan Tuing di Kabupaten Bangka, Perlang Ketugar di Kabupaten Bangka Tengah, Lepar Pongok diKabupaten Bangka Selatan, Mendanau dan Membalong diKabupaten Belitung dan Perairan Memporang di Kabupaten Belitung Timur.
"Penerapan program ini tentunya bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mengoptimalkan pengelolaan, pemanfaatan ruang konservasi, penguatan masyarakat, pembinaan kemampuan kapasitas untuk pengelolaan konservasi, dan sebagainya," katanya.
Baca juga: USAID IUWASH Tangguh - lima daerah di Sulsel kerja sama sanitasi aman
Ia menyatakan Program USAID Kolektif ini akan diterapkan di lima provinsi di Indonesia dan Babel sudah menetapkan lima kawasan konservasi yakni tiga di Pulau Bangka dan dua di Pulau Belitung, namun belum dikelola secara maksimum dan profesional yang bisa menghasilkan pendapatan bagi masyarakat maupun pemerintah daerah.
"Saya sangat mendukung program tersebut, apalagi program ini sudah berjalan baik di Papua Barat dan memberikan manfaat kepada masyarakat di daerah itu," katanya.
Baca juga: Trenggono: Pendanaan campuran salah satu cara dukung konservasi laut
Wakil Direktur Kelautan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Firdaus berharap Babel mendukung program tersebut. USAID Kolektif sendiri merupakan lembaga bantuan internasional yang berfokus pada area konservasi laut.
"Salah satu tujuannya yakni memperkuat kapasitas pengelolaan yang kompeten dan SDM. Keberadaan kawasan ini juga bisa memberi manfaat untuk masyarakat," katanya.
Pewarta: Aprionis
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024
Tags: