Jakarta (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Polisi Sutarman mengimbau para ulama untuk berhati-hati terhadap doktrin teroris yang mulai ditanamkan pada masyarakat oleh teroris dan meluruskan doktrin menyimpang para teroris.
"Mereka (teroris) bergerak sendiri-sendiri bahkan melakukan indoktrinasi, maka kita mengimbau alim ulama, tokoh masyarakat untuk menyampaikan kepada masyarakat," katanya di Jakarta, Jumat.
Sutarman meminta ulama meluruskan pandangan keliru tentang biaya operasional yang digunakan untuk berbuat kejahatan.
"Bahwa melakukan suatu tujuan dengan merampok untuk membiayai operasionalnya itu saya kira di agama mana pun tidak dibenarkan. Oleh karenanya, kita harus bisa menyampaikan," katanya.
Sutarman juga mengatakan banyak dana atau peralatan teror yang dibantu dari sindikat terorisme internasional.
"Mereka ini terkoneksi dengan Osama bin Laden, Noordin M Top, Ashari dan lainnya," katanya di Jakarta.
Dia meminta semua pihak, terutama Polri, untuk membendung bantuan sindikat terorisme internasional demi meminimalkan anggaran mereka.
"Jika anggaranya tidak ada, mereka kan akan sulit bergerak," kata Kapolri.
"Mereka (teroris) bergerak sendiri-sendiri bahkan melakukan indoktrinasi, maka kita mengimbau alim ulama, tokoh masyarakat untuk menyampaikan kepada masyarakat," katanya di Jakarta, Jumat.
Sutarman meminta ulama meluruskan pandangan keliru tentang biaya operasional yang digunakan untuk berbuat kejahatan.
"Bahwa melakukan suatu tujuan dengan merampok untuk membiayai operasionalnya itu saya kira di agama mana pun tidak dibenarkan. Oleh karenanya, kita harus bisa menyampaikan," katanya.
Sutarman juga mengatakan banyak dana atau peralatan teror yang dibantu dari sindikat terorisme internasional.
"Mereka ini terkoneksi dengan Osama bin Laden, Noordin M Top, Ashari dan lainnya," katanya di Jakarta.
Dia meminta semua pihak, terutama Polri, untuk membendung bantuan sindikat terorisme internasional demi meminimalkan anggaran mereka.
"Jika anggaranya tidak ada, mereka kan akan sulit bergerak," kata Kapolri.