KPI inisiasi program pengelolaan sampah terintegrasi di Lapas Balongan
27 Mei 2024 21:04 WIB
Kebun organik metode hidroponik sebagai bagian dari program pengelolaan sampah terintegrasi dengan pertanian dan perikanan yang diinisiasi PT Kilang Pertamina Indonesia (KPI) melalui Kilang Balongan, bagi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Balongan di Indramayu, Jawa Barat. ANTARA/HO-PT KPI.
Jakarta (ANTARA) - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menginisiasi program pengelolaan sampah yang terintegrasi dengan pertanian dan perikanan bagi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Balongan di Indramayu, Jawa Barat.
"Perusahaan menginisiasi untuk membuat program pengolahan agar lingkungan dapat bersih tetapi dapat menghasilkan manfaat ekonomi dan ilmu bagi para napi," terang Corporate Secretary KPI Hermansyah Y Nasroen dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Menurut Hermansyah, sinergi KPI melalui Kilang Pertamina Balongan dengan Lapas Balongan dalam program pemberdayaan warga binaan tersebut sudah berjalan secara berkesinambungan selama 5 tahun.
Hermansyah menyampaikan, program tersebut berawal dari kondisi lingkungan lapas yang memiliki sampah yang belum diolah. Untuk menjalankan program yang direncanakan, dibentuklah kelompok warga binaan laki-laki dengan nama Bimasakti, sementara untuk perempuan dibentuk kelompok Srikandi.
Agar benar-benar bermanfaat, warga binaan yang masuk kelompok tersebut harus yang memiliki sisa masa tahanan maksimal 3 tahun lagi. Saat ini terdapat penerima manfaat sebanyak 25 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 10 orang perempuan.
Ada beberapa keahlian yang diajarkan dalam program tersebut, diantaranya pengelolaan sampah organik melalui maggot, kebun organik metode hidroponik, perikanan organik, pengolahan sampah anorganik menjadi suvenir serta pembuatan makanan dari bahan yang berasal dari kebun dan perikanan organik.
"Keberhasilan program ini juga tidak dapat dilepaskan dari dukungan Kepala Lapas Balongan yang membentuk sistem. Kepala Lapas mengeluarkan surat keputusan terkait dengan pemilahan sampah dan wajib bersih-bersih tiap hari. Hasilnya saat ini terdapat lima jenis olahan makanan dan dua buah karya dari sampah anorganik yang telah dihasilkan kelompok warga binaan," kata Hermansyah.
Sebagai pengakuan atas kontribusinya, Kilang Balongan baru-baru ini mendapatkan penghargaan dari Lapas Kelas IIB Indramayu. Penghargaan diberikan langsung oleh Kepala Lapas Kelas IIB Indramayu Hero Sulistiyono kepada Area Manager Communication, Relation & CSR Kilang Balongan Mohamad Zulkifli.
"Kita berharap warga-warga binaan yang telah mendapatkan keahlian ini nantinya dapat memanfaatkannya dalam kehidupannya. Dan yang juga penting adalah mencegah mereka kembali masuk ke lapas," tutup Hermansyah.
"Perusahaan menginisiasi untuk membuat program pengolahan agar lingkungan dapat bersih tetapi dapat menghasilkan manfaat ekonomi dan ilmu bagi para napi," terang Corporate Secretary KPI Hermansyah Y Nasroen dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Menurut Hermansyah, sinergi KPI melalui Kilang Pertamina Balongan dengan Lapas Balongan dalam program pemberdayaan warga binaan tersebut sudah berjalan secara berkesinambungan selama 5 tahun.
Hermansyah menyampaikan, program tersebut berawal dari kondisi lingkungan lapas yang memiliki sampah yang belum diolah. Untuk menjalankan program yang direncanakan, dibentuklah kelompok warga binaan laki-laki dengan nama Bimasakti, sementara untuk perempuan dibentuk kelompok Srikandi.
Agar benar-benar bermanfaat, warga binaan yang masuk kelompok tersebut harus yang memiliki sisa masa tahanan maksimal 3 tahun lagi. Saat ini terdapat penerima manfaat sebanyak 25 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 10 orang perempuan.
Ada beberapa keahlian yang diajarkan dalam program tersebut, diantaranya pengelolaan sampah organik melalui maggot, kebun organik metode hidroponik, perikanan organik, pengolahan sampah anorganik menjadi suvenir serta pembuatan makanan dari bahan yang berasal dari kebun dan perikanan organik.
"Keberhasilan program ini juga tidak dapat dilepaskan dari dukungan Kepala Lapas Balongan yang membentuk sistem. Kepala Lapas mengeluarkan surat keputusan terkait dengan pemilahan sampah dan wajib bersih-bersih tiap hari. Hasilnya saat ini terdapat lima jenis olahan makanan dan dua buah karya dari sampah anorganik yang telah dihasilkan kelompok warga binaan," kata Hermansyah.
Sebagai pengakuan atas kontribusinya, Kilang Balongan baru-baru ini mendapatkan penghargaan dari Lapas Kelas IIB Indramayu. Penghargaan diberikan langsung oleh Kepala Lapas Kelas IIB Indramayu Hero Sulistiyono kepada Area Manager Communication, Relation & CSR Kilang Balongan Mohamad Zulkifli.
"Kita berharap warga-warga binaan yang telah mendapatkan keahlian ini nantinya dapat memanfaatkannya dalam kehidupannya. Dan yang juga penting adalah mencegah mereka kembali masuk ke lapas," tutup Hermansyah.
Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024
Tags: