BPSDM Kemendagri tekankan pentingnya kompetensi kepemimpinan
27 Mei 2024 19:18 WIB
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri Sugeng Hariyono saat membuka Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) PKA yang digelar oleh Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Regional Bandung di Aula Gunung Gede, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (27/5/2024). ANTARA/HO-Puspen Kementerian Dalam Negeri
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri Sugeng Hariyono menekankan pentingnya peningkatan kompetensi manajerial, pelayanan, dan kepemimpinan pada peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan ke-2 Tahun 2024.
Hal itu disampaikan Sugeng saat membuka Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) PKA yang digelar oleh Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Regional Bandung di Aula Gunung Gede, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin.
"Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan kepemimpinan yang tidak hanya sekadar kemampuan persuasif, tetapi juga mampu mengajak dan mempengaruhi orang lain untuk berkolaborasi dan bersinkronisasi lintas instansi dalam mencapai tujuan organisasi," kata Sugeng dalam keterangannya di Jakarta.
Menurutnya, selain kompetensi manajerial, pemimpin harus memiliki kompetensi teknis, sosial kultural, dan pemerintahan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Visi tersebut merupakan gambaran keadaan yang ingin diwujudkan dalam dua puluh tahun ke depan.
Baca juga: Kemendagri minta daerah kembangkan inovasi dengan pendekatan ATM
Baca juga: BPSDM audiensi dengan BPPK Kemenkeu guna pelajari implementasi Corpu
"Realisasi visi tersebut diemban oleh pemimpin-pemimpin yang memiliki kemampuan serta nilai kepemimpinan yang memadai, mampu menghadapi tantangan kepemimpinan, serta pandai melihat peluang organisasi," ujarnya.
Pihaknya berharap para peserta mampu menjawab tantangan kepemimpinan seperti masalah korupsi, efektivitas pemerintahan, kemudahan berbisnis, dan pengembangan E-Government yang dinilai di tingkat internasional.
"Penilaian atas tantangan kepemimpinan tersebut merupakan cermin dari kinerja kepemimpinan dalam lingkup pemerintahan, baik di tingkat pusat maupun daerah," pungkas Sugeng.
Hal itu disampaikan Sugeng saat membuka Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) PKA yang digelar oleh Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Regional Bandung di Aula Gunung Gede, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin.
"Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan kepemimpinan yang tidak hanya sekadar kemampuan persuasif, tetapi juga mampu mengajak dan mempengaruhi orang lain untuk berkolaborasi dan bersinkronisasi lintas instansi dalam mencapai tujuan organisasi," kata Sugeng dalam keterangannya di Jakarta.
Menurutnya, selain kompetensi manajerial, pemimpin harus memiliki kompetensi teknis, sosial kultural, dan pemerintahan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Visi tersebut merupakan gambaran keadaan yang ingin diwujudkan dalam dua puluh tahun ke depan.
Baca juga: Kemendagri minta daerah kembangkan inovasi dengan pendekatan ATM
Baca juga: BPSDM audiensi dengan BPPK Kemenkeu guna pelajari implementasi Corpu
"Realisasi visi tersebut diemban oleh pemimpin-pemimpin yang memiliki kemampuan serta nilai kepemimpinan yang memadai, mampu menghadapi tantangan kepemimpinan, serta pandai melihat peluang organisasi," ujarnya.
Pihaknya berharap para peserta mampu menjawab tantangan kepemimpinan seperti masalah korupsi, efektivitas pemerintahan, kemudahan berbisnis, dan pengembangan E-Government yang dinilai di tingkat internasional.
"Penilaian atas tantangan kepemimpinan tersebut merupakan cermin dari kinerja kepemimpinan dalam lingkup pemerintahan, baik di tingkat pusat maupun daerah," pungkas Sugeng.
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024
Tags: