Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh jamaah calon haji yang terdampak keterlambatan penerbangan.
“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan para calon jamaah haji di beberapa kloter keberangkatan yang mengalami keterlambatan penerbangan, serta kepada otoritas penerbangan haji yang terus bekerja dengan optimal dalam memastikan kelancaran layanan haji bagi masyarakat Indonesia,” kata Irfan dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Irfan menyampaikan maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia terus mengintensifkan berbagai langkah mitigasi dalam mengoptimalkan kelancaran penerbangan haji pasca keterlambatan jadwal keberangkatan pada beberapa kloter penerbangan, menyusul penatalaksanaan prosedur safety armada guna memastikan fokus keselamatan penerbangan dapat terus terjaga.
Dia mengaku tidak memungkiri terdapat beberapa catatan krusial keterlambatan penerbangan pada keberangkatan sejumlah kloter dari beberapa embarkasi dimana salah satunya dikarenakan adanya sejumlah penyesuaian jadwal penerbangan pada kloter keberangkatan dari embarkasi Makassar beberapa waktu lalu.
“Kami pastikan manajemen beserta seluruh tim yang bertugas terus bekerja keras mengerahkan segala upaya untuk memperbaiki hal tersebut, termasuk dengan turut mengoptimalkan kesiapan armada penerbangan haji melalui penggunaan pesawat yang saat ini dioperasikan untuk penerbangan reguler," ungkap Irfan.
Lebih lanjut, Irfan mengaku sangat menghargai adanya teguran, peringatan serta masukan yang telah disampaikan berbagai pemangku kepentingan pelayanan penerbangan haji, baik itu dari Kementerian Agama RI, Kementerian Perhubungan RI, hingga Pemerintah Daerah.
“Kami memohon maaf karena tidak memberikan jawaban dan tanggapan mengenai berita yang muncul di publik, karena kami berupaya untuk meminimalisir polemik berkepanjangan tersebut. Oleh karenanya, saat ini kami lebih memfokuskan diri dalam memastikan proses percepatan corective actions berjalan dengan lancar,” jelas Irfan.
Ia berkomitmen bahwa berbagai masukan yang disampaikan menjadi catatan penting dalam upaya percepatan langkah mitigasi operasional penerbangan haji yang dijalankan.
"Garuda Indonesia berkomitmen untuk menjaga dan meningkatkan tingkat ketepatan waktu penerbangan haji selaras dengan berbagai masukan yang disampaikan berbagai stakeholder terkait,” ucap Irfan.
Ia menyebutkan adapun bentuk corrective actions yang tengah Garuda Indonesia jalankan di antaranya melalui prosedur inspeksi berlapis terhadap kesiapan armada, peningkatan fungsi pengawasan yang turut dikolaborasikan bersama pemangku kepentingan terkait dalam memastikan program aircraft readiness berjalan optimal.
Selanjutnya penyediaan armada cadangan pada berbagai embarkasi guna menjaga kelancaran arus keberangkatan calon jemaah haji sesuai dengan waktu keberangkatan yang ditentukan, serta program service recovery yang turut kami berlakukan secara konsisten bagi seluruh penumpang calon jemaah haji.
"Dapat kami sampaikan hingga minggu kemarin (26/5), Garuda Indonesia tercatat telah memberangkatkan sekitar 152 kelompok terbang (kloter) dengan jumlah jemaah mencapai sedikitnya 57 ribu jemaah," jelas Irfan.
Irfan menekankan bahwa pihaknya akan terus memantau secara berkala kelancaran operasional penerbangan haji, sekiranya memerlukan langkah mitigasi lanjutan yang diperlukan guna meminimalisir potensi keterlambatan lanjutan pada penerbangan haji yang dilayani.
“Hal ini yang turut kami optimalkan melalui sinergi bersama otoritas penerbangan terkait khususnya dalam menjaga level of safety and service yang merupakan prioritas utama kami pada seluruh penerbangan agar berjalan optimal,” imbuh Irfan.
Baca juga: Kemenhub tegur-tindak tegas Garuda Indonesia perbaiki layanan haji
Baca juga: Kemenag protes keras Maskapai Garuda imbas delay penerbangan SOC 41
Baca juga: Garuda Indonesia berkomitmen wujudkan keselamatan penerbangan haji
Garuda Indonesia minta maaf atas keterlambatan penerbangan haji
27 Mei 2024 18:07 WIB
Arsip foto - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. ANTARA/Harianto
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024
Tags: