New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street bergerak melemah dalam sesi perdagangan pertama 2014 pada Kamis, menyusul laporan aktivitas manufaktur China yang mengecewakan.

Dalam 30 menit pertama perdagangan, Dow Jones Industrial Average turun 76,74 poin (0,46 persen) menjadi 16.499,92.

Indeks berbasis luas S&P 500 turun 9,68 poin (0,52 persen) menjadi 1.838,68, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq jatuh 33,02 poin (0,79 persen) menjadi 4.143,57.

Indeks HSBC tentang aktivitas manufaktur China datang di 50,5 pada Desember, angka terendah dalam tiga bulan. Laporan tersebut menunjukkan melemahnya permintaan barang dari ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Sebuah awal yang lambat untuk pasar ekuitas AS pada 2014 tidak akan menjadi kejutan setelah S&P 500 naik hampir tiga persen pada bulan lalu saja, kata analis Briefing.com Patrick OHare.

S&P 500 naik hampir 30 persen sepanjang 2013 merupakan tahun terbaik sejak 1997.

Klaim pengangguran awal, tanda laju PHK, turun 2.000 ke

disesuaikan musiman 339.000 dalam pekan yang berakhir 21 Desember, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan.

Saham raksasa teknologi Apple turun 1,4 persen di Nasdaq setelah Wells Fargo menurunkan peringkat sahamnya di tengah kekhawatiran tentang prospek marjin labanya.

Bank of America melonjak 2,3 persen setelah Citigroup menaikkan sahamnya. Bank of America jauh diposisikan sebagai sebuah "play" di tengah pemulihan ekonomi AS karena "paparan"-nya ke basis konsumen AS, kata Citi .

Gap naik 0,4 persen setelah melaporkan pertumbuhan penjualan tahunan sebanding dua persen untuk November.

Pengecer Macy Ticked 0,4 persen lebih tinggi setelah mengumumkan penyelesaian dengan Martha Stewart Living Omnimedia atas kesepakatan merchandising. Martha Stewart Living Omnimedia naik 2,2 persen. Persyaratan perjanjian tersebut tidak diungkapkan.

Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun AS turun menjadi 3,01 persen dari 3,03 persen pada Selasa, sementara pada obligasi 30-tahun merosot menjadi 3,94 persen dari 3,96 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik, demikian AFP.

(A026)