Pindahan Ibu Kota
OIKN tingkatkan kemampuan digital warga IKN lewat pelatihan "coding"
26 Mei 2024 23:14 WIB
Masyarakat mengikuti program pelatihan coding yang diselenggarakan Otorita IKN untuk meningkatkan kemampuan digital warga sekitar wilayah IKN. ANTARA/HO- Otorita IKN
Jakarta (ANTARA) - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) meningkatkan kemampuan digital masyarakat di sekitar wilayah IKN melalui program pelatihan coding yakni Coding Mum dan Coding Difabel.
"Ini merupakan kelanjutan dari program yang sama dan saat ini diikuti oleh enam desa di Kecamatan Sepaku, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan digital bagi masyarakat" ujar Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN Ali Berawi di Jakarta, Minggu.
OIKN melalui Kedeputian Bidang Transformasi Hijau dan Digital kembali meluncurkan program Pelatihan Coding Mum dan Coding Difabel Batch II di Kantor Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.
Program ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar dalam dunia teknologi dan digital guna meningkatkan kemandirian dan pengembangan bisnis lokal, melanjutkan kesuksesan batch pertama.
Kegiatan pelatihan ini dihadiri masyarakat tidak hanya dari Desa Argo Mulyo, tetapi juga dari desa dan kelurahan lainnya yang antusias.
Program Coding Mum dan Coding Difabel Batch II akan dilaksanakan melalui lokakarya yang diadakan setiap Sabtu dan Minggu di Kantor Desa Bukit Raya selama enam minggu mulai dari 26 Mei - 14 Juli 2024.
Peserta akan diajarkan berbagai materi pembelajaran seperti literasi digital, desain, pengembangan situs, serta pemasaran digital.
Salah satu alumni Coding Mum Batch I yakni Risa mengungkapkan bahwa ia sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini.
"Semua materi yang diberikan menurut saya tidak ada yang sulit, asalkan kita mau belajar. dan kita akan didampingi oleh mentor juga, materi yang paling saya suka adalah Kalender Konten, setiap hari saya harus membuat konten yang menarik, dari Kalender Konten saya mendapatkan followers dan sering dipanggil sebagai influencer," kata Risa.
Program pelatihan lainnya yakni Program Coding Difabel memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat mengenai sosial media, juga sebagai pendorong bagi masyarakat difabel untuk unjuk gigi menunjukkan kemampuannya dalam berkarya.
"Memang teman teman difabel agak susah untuk bersosialisasi karena ada rasa minder, semoga kedepannya teman teman difabel yang lain tidak perlu malu karena kita juga bisa berkreasi dan turut dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara" kata salah satu alumni pelatihan Coding Difabel bernama Aper.
Baca juga: Literasi digital hingga BerAKHLAK kriteria mutasi ASN kerja di IKN
Baca juga: Peran Kemenkominfo hadirkan infrastruktur digital andal di IKN
Baca juga: BAKTI giatkan literasi dukung pemanfaatan ekosistem digital di IKN
"Ini merupakan kelanjutan dari program yang sama dan saat ini diikuti oleh enam desa di Kecamatan Sepaku, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan digital bagi masyarakat" ujar Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN Ali Berawi di Jakarta, Minggu.
OIKN melalui Kedeputian Bidang Transformasi Hijau dan Digital kembali meluncurkan program Pelatihan Coding Mum dan Coding Difabel Batch II di Kantor Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.
Program ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar dalam dunia teknologi dan digital guna meningkatkan kemandirian dan pengembangan bisnis lokal, melanjutkan kesuksesan batch pertama.
Kegiatan pelatihan ini dihadiri masyarakat tidak hanya dari Desa Argo Mulyo, tetapi juga dari desa dan kelurahan lainnya yang antusias.
Program Coding Mum dan Coding Difabel Batch II akan dilaksanakan melalui lokakarya yang diadakan setiap Sabtu dan Minggu di Kantor Desa Bukit Raya selama enam minggu mulai dari 26 Mei - 14 Juli 2024.
Peserta akan diajarkan berbagai materi pembelajaran seperti literasi digital, desain, pengembangan situs, serta pemasaran digital.
Salah satu alumni Coding Mum Batch I yakni Risa mengungkapkan bahwa ia sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini.
"Semua materi yang diberikan menurut saya tidak ada yang sulit, asalkan kita mau belajar. dan kita akan didampingi oleh mentor juga, materi yang paling saya suka adalah Kalender Konten, setiap hari saya harus membuat konten yang menarik, dari Kalender Konten saya mendapatkan followers dan sering dipanggil sebagai influencer," kata Risa.
Program pelatihan lainnya yakni Program Coding Difabel memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat mengenai sosial media, juga sebagai pendorong bagi masyarakat difabel untuk unjuk gigi menunjukkan kemampuannya dalam berkarya.
"Memang teman teman difabel agak susah untuk bersosialisasi karena ada rasa minder, semoga kedepannya teman teman difabel yang lain tidak perlu malu karena kita juga bisa berkreasi dan turut dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara" kata salah satu alumni pelatihan Coding Difabel bernama Aper.
Baca juga: Literasi digital hingga BerAKHLAK kriteria mutasi ASN kerja di IKN
Baca juga: Peran Kemenkominfo hadirkan infrastruktur digital andal di IKN
Baca juga: BAKTI giatkan literasi dukung pemanfaatan ekosistem digital di IKN
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024
Tags: