Jakarta (ANTARA) - TikTok dikabarkan sedang menguji coba fitur baru yang memungkinkan pengguna mengunggah video berdurasi 60 menit, setelah sebelumnya menguji unggahan video berdurasi 30 menit pada bulan Januari 2024.

Dilansir dari Gizmochina, Minggu, saat ini fitur unggahan video berdurasi 60 menit itu baru tersedia untuk sebagian pengguna TikTok di beberapa kawasan pasar terpilih.

Namun, perusahaan mengatakan bahwa mereka tidak berencana untuk membuat fitur tersebut tersedia bagi semua pengguna dalam waktu dekat.

Baca juga: Sekelompok kreator TikTok gugat undang-undang pemblokiran TikTok di AS

Baca juga: TikTok mulai memberikan label pada konten yang dibuat oleh AI


Langkah baru ini menandai perubahan strategi awal TikTok yang berfokus pada konten video berdurasi pendek. Semula, aplikasi ini hanya mengizinkan pengguna untuk mengunggah video berdurasi 15 detik, dengan batas waktu yang telah ditingkatkan beberapa kali.

Sayangnya, tidak ada rincian tentang bagaimana mekanisme fitur unggahan 60 menit baru ini. Platform jejaring sosial asal China itu juga tidak mengungkapkan berapa lama pengujian fitur tersebut akan berlangsung.

TikTok mengatakan bahwa kreatornya terus menginginkan lebih banyak ruang untuk memungkinkan mereka menyampaikan isi konten secara lebih dalam kepada penonton.

Beberapa konten seperti demo memasak, materi pelajaran edukatif, komedi, dan lainnya memerlukan durasi lebih banyak daripada yang ditentukan TikTok untuk menyampaikan isi kontennya secara menyeluruh.

Sementara TikTok menyarankan para kreator untuk membuat kontennya menjadi beberapa bagian dan meminta penonton untuk menonton bagian selanjutnya. Akan tetapi, terkadang penonton sulit untuk mencari kelanjutan konten yang bersambung itu.

Oleh karenanya, batas waktu unggahan konten yang ditingkatkan ini memungkinkan kreator untuk bereksperimen dengan jenis konten baru atau memperbanyak durasi video dengan lebih fleksibel.

Dengan strategi ini, TikTok mungkin dapat menarik kreator YouTube untuk mengunggah konten mereka yang lebih panjang ke TikTok.


Baca juga: TikTok gugat pemerintah AS untuk blokir potensi larangan

Baca juga: Beijing tak ubah sikap pasca-pengesahan UU di AS yang larang TikTok

Baca juga: Percobaan TikTok hadirkan "influencer" AI tuai kekhawatiran