Basarnas gelar apel siaga antisipasi banjir 2014
1 Januari 2014 18:48 WIB
ilustrasi Sejumlah siswa SMA 8 Jakarta melintasi genangan air di halaman sekolahnya di Jalan Taman Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (5/3). Sekolah tersebut ikut tergenang banjir luapan Sungai Ciliwung dan Akibatnya tidak ada aktivitas belajar mengajar dan seluruh siswanya terpaksa dipulangkan. (ANTARA/Zabur Karuru) ()
Jakarta (ANTARA News) - Badan Search And Rescue Nasional (Basarnas) menggelar apel siaga guna mengantisipasi kewaspadaan dan kesiagaan guna menghadapi banjir di berbagai daerah di Tanah Air.
"Kami telah menginstruksikan kepada seluruh Basarnas daerah agar selalu siap-siaga," kata Deputi Operasi Basarnas Sumartono di Jakarta, Rabu.
Sumartono mengemukakan, kesiagaan dalam menghadapi banjir harus dilakukan terutama karena Indonesia pada umumnya telah memasuki musim penghujan.
Untuk itu, ia mengingatkan kepada seluruh unsur Basarnas untuk selalu waspada dan tidak lengah terhadap bencana banjir yang bisa datang kapan saja terutama puncaknya kerap terjadi pada bulan Januari dan Februari.
Ia juga mengemukakan, penanganan banjir memerlukan penanganan yang khusus yang sesuai dengan kondisi daerahnya, misalnya penanganan banjir di Jakarta yang membutuhkan peralatan yang dapat masuk ke jalan-jalan kecil sebagaimana yang kerap terdapat di daerah ibukota.
Sebagaimana diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengakui program penanganan banjir ibu kota belum dapat berjalan dengan maksimal pada 2013 karena memang membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikannya.
Menurut dia, pelebaran sungai maupun normalisasi waduk itu tidak bisa dikerjakan selama dua hari atau seminggu. Upaya tersebut membutuhkan waktu hingga bertahun-tahun.
"Melebarkan sungai tak mungkin kan dua hari atau seminggu. Tak mungkin, butuh bertahun-tahun untuk lebarkan sungai, normalisasi sungai, pindahkan orangnya. Saya kira kita semuanya sudah mengerti masalahnya. Niat atau tak niat mau menyelesaikan atau tidak mau menyelesaikan," kata Jokowi di Balaikota, Jakarta, Selasa (31/12).
Gubernur Jakarta mengatakan, Pemprov DKI akan fokus dalam penanganan kemacetan, banjir dan tata ruang kota pada 2014.(*)
"Kami telah menginstruksikan kepada seluruh Basarnas daerah agar selalu siap-siaga," kata Deputi Operasi Basarnas Sumartono di Jakarta, Rabu.
Sumartono mengemukakan, kesiagaan dalam menghadapi banjir harus dilakukan terutama karena Indonesia pada umumnya telah memasuki musim penghujan.
Untuk itu, ia mengingatkan kepada seluruh unsur Basarnas untuk selalu waspada dan tidak lengah terhadap bencana banjir yang bisa datang kapan saja terutama puncaknya kerap terjadi pada bulan Januari dan Februari.
Ia juga mengemukakan, penanganan banjir memerlukan penanganan yang khusus yang sesuai dengan kondisi daerahnya, misalnya penanganan banjir di Jakarta yang membutuhkan peralatan yang dapat masuk ke jalan-jalan kecil sebagaimana yang kerap terdapat di daerah ibukota.
Sebagaimana diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengakui program penanganan banjir ibu kota belum dapat berjalan dengan maksimal pada 2013 karena memang membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikannya.
Menurut dia, pelebaran sungai maupun normalisasi waduk itu tidak bisa dikerjakan selama dua hari atau seminggu. Upaya tersebut membutuhkan waktu hingga bertahun-tahun.
"Melebarkan sungai tak mungkin kan dua hari atau seminggu. Tak mungkin, butuh bertahun-tahun untuk lebarkan sungai, normalisasi sungai, pindahkan orangnya. Saya kira kita semuanya sudah mengerti masalahnya. Niat atau tak niat mau menyelesaikan atau tidak mau menyelesaikan," kata Jokowi di Balaikota, Jakarta, Selasa (31/12).
Gubernur Jakarta mengatakan, Pemprov DKI akan fokus dalam penanganan kemacetan, banjir dan tata ruang kota pada 2014.(*)
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: