Nusa Dua (ANTARA News) - Sejumlah objek wisata di kawasan Nusa Dua, Bali, dipadati wisatawan domestik dan mancanegara untuk mengisi liburan Tahun Baru 2014, Rabu.

Meskipun diguyur hujan deras sejak pagi hingga sore hari, wisatawan datang secara bergelombang menuju areal Peninsula. Bagi wisatawan asing Pantai Nusa Dua tetap menjadi favorit untuk berselancar, sedangkan wisatawan lokal memilih menikmati guyuran ombak yang menghantam batu karang berpori di areal "Water Blow".

Para orang tua tak memedulikan anak-anaknya bermain pasir putih di bawah guyuran hujan deras di Peninsula.

"Mumpung ada di Bali, sekalian saja hujan-hujanan," kata Juwita Sari, pelancong asal Jember, Jawa Timur, yang membawa serta kedua anaknya menuju objek wisata yang berjarak sekitar 40 kilometer di sebelah selatan Kota Denpasar itu.

Selain berpanorama indah, pengunjung objek wisata yang dibangun PT Bali Tourism Development Corporation (BTDC) itu tidak dipungut biaya, bahkan parkir pun gratis.

Objek wisata di area terbatas itu memang tidak banyak diketahui wisatawan, sekali pun mereka sering kali mengunjungi Pulau Dewata.

Selain ketatnya pengamanan karena kawasan BTDC sebagai tempat pertemuan berskala internasional, objek wisata di dalam kawasan itu tersembunyi dan tergolong mewah sebagai fasilitas ekstra bagi tamu sejumlah hotel berbintang.

Siapa pun yang masuk kawasan BTDC akan diperiksa dan ditanya tujuannya oleh petugas keamanan berseragam mirip "Sheriff" di Amerika Serikat itu.

Bagi wisatawan yang tidak suka berada di tempat terbuka di kawasan BTDC, masih bisa mendapatkan hiburan dengan menonton pertunjukan seni di Bali Theatre atau wisata sejarah di Museum Pasifika.

"Hari ini tidak seramai biasanya. Tadi malam jalan menuju BTDC ditutup karena di Banjar (dusun adat) Peken ada pertunjukan Tari Joged," kata Alit Putra, pedagang makanan dan minuman di Peninsula.

Kepadatan wisatawan juga terlihat di kawasan Nusa Dua lainnya, seperti Pantai Geger dan Pantai Pandawa serta Tanjung Benoa. Mereka pun rela berhujan-hujanan sepanjang hari.

Arus wisatawan menuju Nusa Dua dapat dilihat dari banyaknya kendaraan roda empat, termasuk bus rombongan pariwisata dari berbagai daerah di Pulau Jawa yang melintasi tol Bali Mandara.

Pintuk masuk tol di Bandara Ngurah Rai dan Pelabuhan Benoa dipadati kendaraan roda empat dan bus pariwisata menuju Nusa Dua.

Sebagian besar bus bernomor polisi luar Bali itu menuju objek wisata Tanjung Benoa untuk mengadu nyali dengan berbagai permainan atraktif di pantai, seperti "parasailing", "wakeboard", "snorkeling", "seawalker", "scuba diving", jetski, dan "banana boat".

Untuk menikmati wahana permainan seperti itu, wisatawan harus mengeluarkan uang dua sampai tiga kali lipat dari tarif biasanya.

Seperti "parasailing" yang pada hari normal hanya Rp75 ribu sekali main. "Ini Tahun Baru, Pak. Nggak boleh kalau Rp75 ribu," kata seorang pria yang menawarkan jasa parasailing Rp200 ribu hanya untuk melayang-layang di udara dengan parasut yang ditarik "speedboat" dalam waktu tak lebih dari lima menit itu.