Jakarta (ANTARA News) - Utang klub Liga Inggris Bolton Wanderers membengkak dalam tahun fiskal yang berakhir Juni 2013 menjadi 163,8 juta euro, meningkatkan kekhawatiran bahwa klub akan mengalami krisis keuangan seperti Leeds United dan Portsmouth.

Dalam periode itu Bolton menderita kerugian bersih 50,7 juta euro, menurut Burnden Leisure Plc, perusahaan pengelola klub Bolton Wonderers dalam laporan keuangan yang dipublikasikan pada akhir tahun 2013, Selasa.

"Hasil tahun ini menunjukkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam bisnis sepakbola ketika klub telah menikmati periode kesuksesan dan keberlanjutan di Liga Primer, dalam 11 tahun perjalanan kami, kemudian terdegradasi lagi ke Kejuaraan Liga (Football League Championship)," kata chairman Burnden Leisure Plc, Phil Gartside.

Pendapatan klub tercatat hanya 28,5 juta euro, turun drastis dibanding sesi sebelumnya yang mencapai 58,5 juta euro, terutama karena penurunan pendapatan penyiaran menyusul terdegradasinya Bolton dari Liga Primer.

Total pengeluaran yang dihabiskan Bolton dalam tahun fiskal itu 37,4 juta euro, turun dari 55,3 juta euro pada tahun sebelumnya, menyusul hengkanya sejumlah pemain dari klub yang membuat biaya overhead lebih sedikit.

Jumlah penonton dalam pertandingan kandang turun sekitar 24 persen dengan pendapatan dari penjualan tiket hanya 3,8 juta euro, lebih sedikit dari periode sama tahun sebelumnya yang mencapai 5,7 juta euro.

Dalam kondisi ekonomi yang sulit, pendapatan sponsor dan iklan turun dari 4,3 juta euro menjadi hanya 1,4 juta euro, jatuh 68 persen.

Gartside mengatakan, Burnden Leisure akan terus berinvestasi baik dalam jangka panjang maupun pendek.

"Bagaimanapun, aturan Financial Fair Play memerlukan struktur pendanaan alternatif dan Bolton Wanderers sangat banyak bergerak menuju masa depan yang mandiri," tambahnya.