Namasindo Plas gunakan energi surya produksi botol PET daur ulang
23 Mei 2024 22:30 WIB
Sistem panel surya yang terpasang untuk produksi botol PET daur ulang di pabrik PT Namasindo Plas di Medan, Sumatera Utara. ANTARA/HO-SUN Energy.
Jakarta (ANTARA) - PT Namasindo Plas berupaya mewujudkan proses bisnis yang ramah lingkungan dengan menerapkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) bersumber dari tenaga surya untuk memproduksi botol PET daur ulang di pabriknya di Medan, Sumatera Utara.
“Suplai energi listrik yang bersumber dari PLTS akan menjadi nilai tambah bagi produk kami yang berbasis ramah lingkungan,” ujar Kepala Departemen HRD PT Namasindo Plas Erwin Sony Nasution dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Ia menyatakan bahwa penggunaan energi surya juga dapat mendukung transisi sektor industri yang ramah lingkungan melalui sumber energi bersih.
Selain itu, menurutnya, penggunaan sistem PLTS pada fasilitas produksi juga mampu mereduksi jumlah emisi karbon yang diciptakan dari proses produksi botol air kemasan.
Sistem PLTS tersebut diestimasikan mampu menyuplai energi listrik sebesar 1.979.912 kWh setiap tahun yang setara dengan mereduksi emisi karbon sebesar 1.540 ton CO2 dan menanam 25.570 pohon selama setahun.
Erwin menuturkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan SUN Energy dalam membangun sistem panel surya tersebut. Upaya tersebut diharapkan dapat mendorong pelaku industri lainnya agar turut menggunakan PLTS sehingga dapat mendukung agenda transisi energi sekaligus meningkatkan efisiensi energi perusahaan.
Sementara itu, Chief of Sales SUN Energy Oky Gunawan mengatakan bahwa penggunaan panel surya dapat meningkatkan produktivitas sektor industri dengan meminimalisir biaya operasional energi yang dibutuhkan.
“Bagi kami, pengerjaan instalasi PLTS di Namasindo Plas menjadi ketertarikan tersendiri dikarenakan energi yang dihasilkan akan mendukung terciptanya produk botol kemasan yang ramah lingkungan,” imbuhnya.
Energi surya merupakan sumber EBT potensial dengan rata-rata intensitas iradiasi sebesar 4.8 kWh/m2 di setiap wilayah di Indonesia.
Baca juga: Presiden Jokowi-Tony Blair bahas rencana investasi energi di IKN
Baca juga: PLTS Terapung Cirata berpotensi tambah kapasitas hingga 1000 MWp
“Suplai energi listrik yang bersumber dari PLTS akan menjadi nilai tambah bagi produk kami yang berbasis ramah lingkungan,” ujar Kepala Departemen HRD PT Namasindo Plas Erwin Sony Nasution dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Ia menyatakan bahwa penggunaan energi surya juga dapat mendukung transisi sektor industri yang ramah lingkungan melalui sumber energi bersih.
Selain itu, menurutnya, penggunaan sistem PLTS pada fasilitas produksi juga mampu mereduksi jumlah emisi karbon yang diciptakan dari proses produksi botol air kemasan.
Sistem PLTS tersebut diestimasikan mampu menyuplai energi listrik sebesar 1.979.912 kWh setiap tahun yang setara dengan mereduksi emisi karbon sebesar 1.540 ton CO2 dan menanam 25.570 pohon selama setahun.
Erwin menuturkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan SUN Energy dalam membangun sistem panel surya tersebut. Upaya tersebut diharapkan dapat mendorong pelaku industri lainnya agar turut menggunakan PLTS sehingga dapat mendukung agenda transisi energi sekaligus meningkatkan efisiensi energi perusahaan.
Sementara itu, Chief of Sales SUN Energy Oky Gunawan mengatakan bahwa penggunaan panel surya dapat meningkatkan produktivitas sektor industri dengan meminimalisir biaya operasional energi yang dibutuhkan.
“Bagi kami, pengerjaan instalasi PLTS di Namasindo Plas menjadi ketertarikan tersendiri dikarenakan energi yang dihasilkan akan mendukung terciptanya produk botol kemasan yang ramah lingkungan,” imbuhnya.
Energi surya merupakan sumber EBT potensial dengan rata-rata intensitas iradiasi sebesar 4.8 kWh/m2 di setiap wilayah di Indonesia.
Baca juga: Presiden Jokowi-Tony Blair bahas rencana investasi energi di IKN
Baca juga: PLTS Terapung Cirata berpotensi tambah kapasitas hingga 1000 MWp
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024
Tags: