Pemprov Kaltara dekatkan pelayanan kesehatan kepada warga pedalaman
23 Mei 2024 17:24 WIB
Ilustrasi - Puluhan warga perbatasan di Desa Tau Lumbis, Kecamatan Lumbis Ogong, Kabupaten Nunukan mengantre untuk memeriksakan kesehatannya kepada tim medis Prolanteraku yang datang ke desanya. Pelayanan kesehatan ini dilaksanakan di balai desa setempat. ANTARA/HO-Pemprov Kaltara
Tanjung Selor (ANTARA) - Pemprov Kaltara mengalokasikan anggaran Rp1,5 miliar untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan gratis kepada warga pedalaman dan perbatasan melalui Program Layanan Dokter Terbang Kalimantan Utara (Prolanteraku).
“Program ini sudah berjalan sejak 2014 dan tahun ini total 29 kecamatan terluar, perbatasan, dan kepulauan akan dilayani,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltara, Usman, di Tanjung Selor, Kamis.
Sejak pertama kali bergulir pada 2024, program ini sudah melayani sebanyak 18.315 masyarakat daerah terluar, perbatasan, dan kepulauan (DTPK).
Usman mengatakan, program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat DTPK karena membantu meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan berkualitas dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Prolanteraku membawa layanan kesehatan yang lebih komprehensif, termasuk pemeriksaan kesehatan, diagnosis, dan pengobatan bagi masyarakat DTPK.
Program ini juga menghadirkan berbagai layanan spesialis, seperti Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis Anak, Spesialis Kebidanan dan Kandungan, Spesialis Bedah, Spesialis Mata, Spesialis THT, dan Spesialis Jantung.
“Jenis layanan spesialis yang tersedia di setiap lokasi layanan Prolanteraku bisa berbeda-beda, tergantung kebutuhan masyarakat di wilayah tersebut,” ujar Usman.
Ia mengatakan, masyarakat DTPK yang sebelumnya kesulitan mengakses layanan kesehatan, terutama pelayanan spesialis, kini mendapatkan kemudahan dengan kehadiran dokter yang datang langsung ke wilayah mereka.
Ia juga optimistis program ini meningkatkan rasa memiliki dan loyalitas masyarakat terhadap negara, memperkuat persatuan nasional, dan mewujudkan keadilan sosial.
Baca juga: Ditpolairud Kaltara-PPM Sabah tingkatkan pengawasan laut di perbatasan
Baca juga: Kaltara gaet investor Malaysia bangun RSUD Tanjung Selor
“Program ini sudah berjalan sejak 2014 dan tahun ini total 29 kecamatan terluar, perbatasan, dan kepulauan akan dilayani,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltara, Usman, di Tanjung Selor, Kamis.
Sejak pertama kali bergulir pada 2024, program ini sudah melayani sebanyak 18.315 masyarakat daerah terluar, perbatasan, dan kepulauan (DTPK).
Usman mengatakan, program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat DTPK karena membantu meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan berkualitas dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Prolanteraku membawa layanan kesehatan yang lebih komprehensif, termasuk pemeriksaan kesehatan, diagnosis, dan pengobatan bagi masyarakat DTPK.
Program ini juga menghadirkan berbagai layanan spesialis, seperti Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis Anak, Spesialis Kebidanan dan Kandungan, Spesialis Bedah, Spesialis Mata, Spesialis THT, dan Spesialis Jantung.
“Jenis layanan spesialis yang tersedia di setiap lokasi layanan Prolanteraku bisa berbeda-beda, tergantung kebutuhan masyarakat di wilayah tersebut,” ujar Usman.
Ia mengatakan, masyarakat DTPK yang sebelumnya kesulitan mengakses layanan kesehatan, terutama pelayanan spesialis, kini mendapatkan kemudahan dengan kehadiran dokter yang datang langsung ke wilayah mereka.
Ia juga optimistis program ini meningkatkan rasa memiliki dan loyalitas masyarakat terhadap negara, memperkuat persatuan nasional, dan mewujudkan keadilan sosial.
Baca juga: Ditpolairud Kaltara-PPM Sabah tingkatkan pengawasan laut di perbatasan
Baca juga: Kaltara gaet investor Malaysia bangun RSUD Tanjung Selor
Pewarta: Muh. Arfan
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: