Nyoman menuturkan kesuksesan penyelenggaraan World Water Forum Ke-10 berjalan lancar hingga hari kelima penyelenggaraan selain berkat pengamanan oleh Polri bersama pemangku kepentingan terkait serta masyarakat Bali.
Selain itu, Pecalang Bali juga turut andil dalam menyukseskan perhelatan World Water Forum Ke-10.
Menurut dia, sinergisitas tersebut penting untuk mencegah gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di tengah World Water Forum Ke-10.
"Disamping peran Polri, juga peran pecalang, desa adat, hampir semua masyarakat Bali yang mendoakan dan ikut mensukseskan kegiatan internasional ini," tuturnya.
Nyoman menyampaikan Bali terus dipercaya sebagai tuan rumah agenda internasional, seperti tahun 2022 KTT G-20 juga berjalan aman dan lancar.
Baca juga: Polri antisipasi "long weekend" saat World Water Forum berlangsung
Baca juga: Satgasud kerahkan alutsista untuk pengamanan dan memodifikasi cuaca saat World Water Forum di Bali
Baca juga: Pangdam Udayana bubarkan Satgas VVIP KTT World Water Forum Ke-10
"Ini tidak terlepas dari peran masyarakat Bali dan juga aparat penegak hukum Polri, pengamanan-nya luar biasa, sangat terstruktur dan masif sekali. Itu dilihat dari pelaksanaan G20," ujarnya.Baca juga: Polri antisipasi "long weekend" saat World Water Forum berlangsung
Baca juga: Satgasud kerahkan alutsista untuk pengamanan dan memodifikasi cuaca saat World Water Forum di Bali
Baca juga: Pangdam Udayana bubarkan Satgas VVIP KTT World Water Forum Ke-10
Dia juga mengatakan perhelatan World Water Forum Ke-10 berdampak besar bagi Bali. Seperti, peningkatan kunjungan wisata yang berimplikasi para perekonomian masyarakat lokal.
Menurutnya, dipercaya berkali-kali sebagai tuan rumah agenda global menjadi berkah tersendiri untuk Pulau Dewata setelah terkena dampak lockdown gelombang COVID-19.
"Saya mewakili masyarakat Bali merasa bangga, dan dampaknya luar biasa. Di samping pariwisata sudah mulai naik, perekonomian kami akan meningkat, income per kapita dari Bali dan masyarakat Bali pada khususnya," ucap Nyoman.
Tidak kalah pentingnya, lanjut dia, isi dari forum tersebut terkait penyelamatan sumber daya air.
"Itu sesuai dengan ajaran kami bahwa air harus diselamatkan. Setitik air sangat berarti bagi kehidupan masyarakat Bali," ujarnya.
Oleh sebab itu, Nyoman mengucapkan terima kasihnya kepada Polri atas pengamanan ini. Ia mengatakan masyarakat Bali senantiasa mendukung kinerja Polri.
"Polri enggak boleh lalai, intinya bahwa semangat ngayah (sukarela untuk kebaikan bersama) itu kembali ada dalam jiwa Polri," kata Nyoman.
Dalam mengamankan agenda World Water Forum Ke-10 di Bali, Polri menggelar Operasi Puri Agung 2024 selama 10 hari mulai 17-26 Mei. Sandi operasi ini serupa dengan sandi operasi pengamanan KTT G-20 November 2022 lalu.
Dalam operasi tersebut, Polri mengerahkan 5.791 personel gabungan dari Mabes Polri, Polda Bali dan dibantu Polda Jawa Timur serta Nusa Tenggara Barat.
Dalam mengamankan agenda World Water Forum Ke-10 di Bali, Polri menggelar Operasi Puri Agung 2024 selama 10 hari mulai 17-26 Mei. Sandi operasi ini serupa dengan sandi operasi pengamanan KTT G-20 November 2022 lalu.
Dalam operasi tersebut, Polri mengerahkan 5.791 personel gabungan dari Mabes Polri, Polda Bali dan dibantu Polda Jawa Timur serta Nusa Tenggara Barat.