Washington, D.C. (ANTARA) - Pemerintah Amerika Serikat (AS) pada Rabu (22/5) menentang keputusan Norwegia, Irlandia, dan Spanyol untuk mengakui negara Palestina, dan mengatakan bahwa kenegaraan Palestina tidak seharusnya diwujudkan melalui "pengakuan sepihak".
"Presiden merupakan pendukung kuat solusi dua negara dan mendukung solusi tersebut sepanjang kariernya," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS seperti dikutip oleh CNN, merujuk pada Presiden AS Joe Biden.
"Dia meyakini bahwa negara Palestina harus diwujudkan melalui negosiasi langsung antara kedua belah pihak, bukan melalui pengakuan sepihak," imbuh juru bicara itu.
Dalam pengumuman terpisah pada Rabu, pemerintah Norwegia, Irlandia, dan Spanyol menyatakan bahwa mereka akan mengakui Negara Palestina. Langkah itu disambut baik oleh kepresidenan Palestina.
Berlawanan dengan sikap Palestina, Israel menarik pulang duta besarnya dari ketiga negara tersebut.
Biden mengatakan dalam pidatonya pada Minggu (19/5) saat upacara wisuda di Morehouse College di Atlanta, Georgia, bahwa pemerintahannya telah "berupaya memastikan bahwa kita akhirnya mencapai solusi dua negara".
Biden menganggap solusi dua negara itu merupakan "satu-satunya solusi bagi dua bangsa untuk hidup dengan damai, aman, dan bermartabat."
"Ini adalah salah satu masalah yang paling sulit dan paling rumit di dunia," kata Biden.
Palestina menuntut pendirian sebuah negara Palestina yang merdeka dan bersisian dengan Israel sesuai perbatasan pra-1967 dan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
AS tolak pengakuan negara-negara Eropa atas status negara Palestina
23 Mei 2024 12:44 WIB
Presiden Joe Biden "meyakini bahwa negara Palestina harus diwujudkan melalui negosiasi langsung antara kedua belah pihak, bukan melalui pengakuan sepihak," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS.
Pewarta: Xinhua
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024
Tags: