Meulaboh (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat mencatat sebanyak tiga unit rumah warga di sejumlah kecamatan di daerah tersebut rusak parah setelah kawasan ini dilanda angin kencang (badai) disertai hujan lebat pada Rabu sore.

“Kerusakan yang ditimbulkan dalam bencana alam angin kencang atau badai ini sangat parah,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Aceh Barat, Teuku Ronal kepada ANTARA, Rabu malam di Meulaboh.

Dalam bencana tersebut, seorang warga bernama Paneuk (70 tahun) warga Desa Karak, Kecamatan Woyla Barat, Kabupaten Aceh Barat meninggal dunia karena diduga tertimpa pohon pinak saat hendak berwudhu.

Korban telah dimakamkan oleh pihak keluarga di desanya, kata Teuku Ronal.

Baca juga: Lima kecamatan di Ambon terdampak longsor dan angin kencang

Selain itu, kata dia, angin kencang yang terjadi pada Rabu sore juga menyebabkan beberapa rumah warga di Aceh Bara rusak parah, di antaranya seperti di Desa Lueng Tanoh Tho, Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat.

Kemudian rumah warga di Desa Kuala Manyeu, Kecamatan Panton Reue, Kabupaten Aceh Barat juga mengalami kerusakan akibat tertimpa pohon.

Badai juga merusak satu unit rumah warga di Desa Cot Keumudee, Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat.
Sebuah rumah warga di Desa Lueng Tanoh Tho, Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat, rusak parah akibat saat kawasan tersebut dilanda hujan lebat disertai angin kencang, Rabu (22/5/2024) petang. (ANTARA/HO)


​​​​​​​Teuku Ronal mengatakan selain itu sejumlah pohon juga dilaporkan tumbang di sejumlah wilayah di Kabupaten Aceh Barat, akibat bencana alam alam.

Ia mengatakan hingga Rabu malam, petugas dari BPBD Kabupaten Aceh Barat terus berupaya melakukan pembersihan pohon yang tumbang , termasuk melakukan pemantauan ke sejumlah lokasi.

“Kami juga menyiagakan anggota di lokasi dengan membawa perlengkapan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan di lapangan,” demikian Teuku Ronal.

Baca juga: Sebanyak 38 rumah di Sukamakmur rusak diterjang angin kencang