Jakarta (ANTARA) -
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyetujui pengangkatan purnawirawan TNI AU sekaligus mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Fadjar Prasetyo sebagai Komisaris Utama perseroan.

Direktur Utama GIAA Irfan Setiaputra dalam konferensi pers setelah RUPST di Jakarta, Rabu, menjelaskan para pemegang saham menyetujui pengangkatan Fadjar Prasetyo sebagai Komisaris Utama menggantikan Timur Sukirno.

Kemudian, Timur Sukirno dialihkan menjabat sebagai Komisaris Independen, yang sebelumnya dijabat oleh Thomas Oentoro.

Pada jajaran direksi, Irfan menjelaskan para pemegang saham menyetujui pengangkatan Enny Kristiani sebagai Direktur Human Capital and Corporate Service, menggantikan Salman El Farisiy yang meninggal pada 1 Januari 2024 lalu.

"Sebelumnya Bu Enny adalah Dirut (Direktur Utama) anak usaha, jadi bisa berlangsung dengan smooth dan beliau sendiri adalah ordal (orang dalam) selama ini karier beliau di Garuda. Kita harap beliau berpengalaman dan bisa meningkatkan pertumbuhan di Garuda," ujar Irfan.

Dengan demikian, susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Garuda Indonesia saat ini, diantaranya :

Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Fajar Prasetyo

Komisaris : Chairal Tanjung

Komisaris Independen : Timur Sukirno

Dewan Direksi

Direktur Utama : Irfan Setiaputra

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko : Prasetio

Direktur Layanan dan Niaga : Ade R Susardi

Direktur Teknik : Rahmat Hanafi

Direktur Operasi : Tumpal Manumpak Hutapea.

Direktur Human Capital dan Corporate Service: Enny Kristiani

Dalam RUPST, Garuda Indonesia memutuskan untuk tidak melakukan pembagian dividen kepada para pemegang saham, dikarenakan masih fokus untuk memperbaiki kondisi ekuitas.

Pada tahun 2023, perseroan mencatatkan laba tahun berjalan senilai 251,99 juta dolar Amerika Serikat (AS), yang ditopang oleh pendapatan yang juga meningkat 40 persen (yoy) menjadi 2,94 miliar dolar AS dari tahun sebelumnya 2,1 miliar dolar AS.
Adapun, pendapatan perseroan tercatat meningkat sekitar 40 persen (yoy) menjadi 4,2 miliar dolar AS pada tahun 2023.


Baca juga: Kemenag nilai belum ada perbaikan signifikan layanan haji Garuda
Baca juga: Garuda Indonesia-Singapura Airlines kerja sama dukung pariwisata
Baca juga: Keterlambatan hingga 47,5 persen Kemenag evaluasi Garuda Indonesia