Hal ini terlihat dari 69 persen pelaku usaha menghasilkan lebih dari 10 persen pendapatan mereka melalui penjualan daring.
"Pengembalian hasil yang baik atas investasi teknologi menunjukkan bahwa usaha kecil lokal cerdas dalam memilih teknologi yang dapat meningkatkan kinerja mereka, seperti mobile apps," ujar dia.
Baca juga: Pemerintah undur kewajiban sertifikasi halal usaha mikro-kecil di 2026 Baca juga: Persaja gandeng UMKM dukung pertumbuhan ekonomi masyarakat usaha kecil
Angka tersebut jauh di atas 37 persen lapangan kerja baru yang diciptakan oleh usaha kecil pada tahun 2023, serta 32 persen pada tahun 2022.
Meski demikian ia mengungkapkan masih adanya tantangan yang perlu dihadapi oleh pelaku usaha kecil, yakni kurangnya akses terhadap pembiayaan.
Ia menyampaikan dari pelaku usaha kecil yang mengakses pembiayaan, 61 persen di antaranya mengakui pembiayaan yang diterima menjadi penopang pertumbuhan pada tahun 2023. Sehingga akses terhadap pembiayaan menjadi penting bagi pelaku usaha agar bisnisnya berkembang secara optimal.
"Di sinilah peningkatan literasi keuangan dapat memainkan peran penting dalam mendukung usaha kecil, terutama usaha mikro, untuk berkembang,” ujar dia.
Selain itu ia menyampaikan, meskipun usaha kecil sudah bergerak ke arah yang benar dalam investasi di bidang teknologi, namun mereka dinilai harus lebih memperhatikan kemungkinan serangan siber. Hal ini karena aksi serangan berbasis teknologi itu dikhawatirkan bisa mengganggu iklim bisnis.
Baca juga: Pelaku usaha kecil Depok minta fasilitas sentral UMKM tiap kelurahan
Baca juga: BSN beri kemudahan pemberian SNI bagi UMK lewat bina UMK