"Saya secara pribadi berbagi pandangan bahwa prinsipnya ada tiga hal untuk mendukung tema besar World Water Forum di Bali ini yaitu Water For Shared Prosperity, maka prinsip yang pertama kita harus mengedepankan bahwa manajemen air khususnya manajemen air bersih ini harus ditujukan pada penguatan kesejahteraan dan kemakmuran untuk semua untuk rakyat," ujar AHY dalam konferensi pers World Water Forum ke-10 di Nusa Dua, Bali, Rabu.
Dengan demikian, lanjutnya, jangan sampai air yang merupakan elemen paling fundamental dalam kehidupan tidak menghadirkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat.
Prinsip terakhir, menurut dia, berkaitan dengan sustainability atau keberlanjutan Berbicara global warming, krisis iklim dan kelangkaan air serta tanah juga tidak pernah habis artinya selalu menjadi isu dan perdebatan termasuk konflik di berbagai belahan dunia.
"Oleh karena itu, melalui World Water Forum ini, kita punya semangat untuk mencari solusi bersama dan mudah-mudahan kita bisa bersatu dan berkolaborasi mengambil langkah-langkah yang konkret dan menjaga air, termasuk tanah dan lingkungan kita yang hanya satu. Artinya, kita berharap masa depan kita juga tetap baik dan semakin baik," kata AHY.
AHY dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian diundang secara khusus untuk menyampaikan pandangan sekaligus juga pengalaman dalam menjalankan sejumlah atau mengikuti ataupun melakukan beberapa program kebijakan dan strategi terkait dengan manajemen air di Indonesia.
"Ini program bagus karena berbicara bagaimana tata kelola pemerintahan di tingkat pusat, tapi juga langsung di-breakdown di tingkat lokal dan juga regional," kata AHY.
Baca juga: World Water Forum, Menteri ATR: Setiap manusia bertanggung jawab untuk mengelola air
Baca juga: Menteri AHY bantu sertifikasi di IKN usai pembebasan lahan
Baca juga: AHY luncurkan mobil keliling untuk layani urusan pertanahan di Bali