Surabaya (ANTARA News) - Ribuan warga menghadiri Haul Akbar ke-4 almarhum K.H. Abdurahman Wahid yang biasa disapa Gus Dur di Pondok Pesantren Baitunnaim, Jl. Kedung Pengkol, Kota Surabaya, Minggu malam.

Hadir dalam acara tersebut Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar yang juga Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).


Muhaimin menyebut Gus Dur sutradara besar.

"Banyak orang bertanya-tanya ketika beliu menentukan sikap, bahkan menganggap aneh. Namun, setelah beberapa hari, beberapa bulan orang akhirnya paham tentang sikap Gus Dur," ujar dia.

Dia menyontohkan sikap Gus Dur yang mengubah nama Irian Jaya menjadi Papua saat menjadi Presiden, banyak yang mengecam, namun belakangan nama Papua justru dikenal dan diterima masyarakat Indonesia.

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Baitunnaim, K.H. Muhammad Naim Ridwan mengaku sengaja menggelar Haul Gus Dur secara besar-besaran lantaran dirinya mengaku didatangi Gus Dur dalam mimpinya.

"Gus Dur tiga kali datang dalam mimpi saya, termasuk istri saya, makanya saya berinisiatif menggelar haul," ujar Wakil Ketua DPRD Surabaya dari Fraksi PKB tersebut.

DPC PKB Surabaya juga menggelar Haul Gus Dur di Kantor DPC PKB Surabaya di waktu yang sama dan dihadiri sejumlah kiai NU serta sejumlah calon anggota legislatif DPRD Surabaya dan para pengurus PAC PKB.

Ketua DPC PKB Surabaya, Syamsul Arifin, mengatakan, Gus Dur adalah Deklalator PKB bersama sejumlah Kiai NU. Hingga sekarang secara resmi belum ada proses keluarnya tokoh bangsa ini dari PKB sehingga tidak ada alasan pihak manapun melarang penggunaan atau membuat acara untuk Sang Bapak Bangsa.

"Hingga sekarang Gus Dur belum keluar dari PKB. Beliau (Gus Dur) merupakan deklalator partai, penggunaan gambar Bapak Bangsa bukan suatu pelanggaran," klaimnya.