Indosat: Kami terbuka terhadap seluruh peluang kolaborasi
21 Mei 2024 23:43 WIB
Presiden Direktur dan CEO PT Indosat Tbk (Indosat/Indosat Ooredoo Hutchison/IOH) Vikram Sinha dalam acara Public Expose RUPST 2024 PT Indosat Tbk di Kantor Pusat Indosat, Jakarta, Selasa (21/5/2024). ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas.
Jakarta (ANTARA) - Presiden Direktur dan CEO PT Indosat Tbk (Indosat/Indosat Ooredoo Hutchison/IOH) Vikram Sinha menyatakan pihaknya terbuka terhadap seluruh peluang kolaborasi, terutama di sektor perikanan dan pertahanan.
Pernyataan ini menjawab pernyataan terkait bagaimana tanggapan terhadap adanya pemain baru di industri telekomunikasi, Starlink, yang baru saja resmi beroperasi di Indonesia.
“Tentu saja ada banyak kesempatan (untuk berkolaborasi), apakah untuk pertahanan, apakah untuk perikanan. Jadi, ini adalah kabar baik dan akan menjadi peluang bagus untuk berkolaborasi dan melihat bagaimana kami dapat melayani lebih banyak orang dan membantu mereka di mana pun mereka membutuhkan konektivitas tersebut. Saya pikir kita harus memahami bahwa ini bukan kompetisi,” ungkapnya dalam acara Public Expose RUPST (Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan) 2024 PT Indosat Tbk di Kantor Pusat Indosat, Jakarta, Selasa.
Pihaknya menegaskan bahwa adanya pemain baru yang mengandalkan satelit untuk menyediakan akses internet akan membantu percepatan ke daerah-daerah Tertinggal, Terluar, dan Terdepan (3T).
Indosat disebut sedang menjajaki peluang kerja sama secara business to business (B2B) dengan sejumlah perusahaan untuk memberikan layanan tepat guna kepada para pelanggan, seperti pengguna di sektor industri, dalam rangka memberdayakan masyarakat Indonesia.
Potensi kemitraan ini tidak hanya dengan Starlink, tetapi juga dengan OneWeb dan berbagai penyedia satelit lainnya yang memiliki teknologi Low Earth Orbit (LEO).
“Kami akan sangat senang untuk menggunakan satelit low orbit untuk membantu kami juga menghubungkan yang tidak terhubung (connecting the unconnected) dengan harga yang kami inginkan,” ujar Vikram.
Hingga kini, Indosat dinyatakan terus melanjutkan komitmen ekspansi perluasan jaringan Base Transceiver Station (BTS) 4G, serta peningkatan cakupan distribusi produk dan pelayanan melalui Mini Gerai IM3 dan 3Kiosk ke berbagai pelosok pedesaan, termasuk di wilayah timur Indonesia.
Untuk mendukung transformasi menjadi AI Native TechCo, Indosat akan selalu berinvestasi dalam pengembangan sumber daya manusia berbasis teknologi, meningkatkan kualitas layanan, dan memperluas konektivitas.
Upaya tersebut didukung oleh kemitraan strategis Indosat melalui anak usahanya dengan NVIDIA sebagai Cloud Partner Provider pertama di Indonesia, serta inisiatif pemberdayaan perempuan sekaligus pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Baca juga: Indosat bagi dividen dari laba bersih 2023 sebesar Rp2,16 triliun
Baca juga: Perusahaan telekomunikasi berperan dalam pemerataan ekonomi
Baca juga: Indosat Ooredoo perluas layanan transformasi digital di Ambon
Pernyataan ini menjawab pernyataan terkait bagaimana tanggapan terhadap adanya pemain baru di industri telekomunikasi, Starlink, yang baru saja resmi beroperasi di Indonesia.
“Tentu saja ada banyak kesempatan (untuk berkolaborasi), apakah untuk pertahanan, apakah untuk perikanan. Jadi, ini adalah kabar baik dan akan menjadi peluang bagus untuk berkolaborasi dan melihat bagaimana kami dapat melayani lebih banyak orang dan membantu mereka di mana pun mereka membutuhkan konektivitas tersebut. Saya pikir kita harus memahami bahwa ini bukan kompetisi,” ungkapnya dalam acara Public Expose RUPST (Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan) 2024 PT Indosat Tbk di Kantor Pusat Indosat, Jakarta, Selasa.
Pihaknya menegaskan bahwa adanya pemain baru yang mengandalkan satelit untuk menyediakan akses internet akan membantu percepatan ke daerah-daerah Tertinggal, Terluar, dan Terdepan (3T).
Indosat disebut sedang menjajaki peluang kerja sama secara business to business (B2B) dengan sejumlah perusahaan untuk memberikan layanan tepat guna kepada para pelanggan, seperti pengguna di sektor industri, dalam rangka memberdayakan masyarakat Indonesia.
Potensi kemitraan ini tidak hanya dengan Starlink, tetapi juga dengan OneWeb dan berbagai penyedia satelit lainnya yang memiliki teknologi Low Earth Orbit (LEO).
“Kami akan sangat senang untuk menggunakan satelit low orbit untuk membantu kami juga menghubungkan yang tidak terhubung (connecting the unconnected) dengan harga yang kami inginkan,” ujar Vikram.
Hingga kini, Indosat dinyatakan terus melanjutkan komitmen ekspansi perluasan jaringan Base Transceiver Station (BTS) 4G, serta peningkatan cakupan distribusi produk dan pelayanan melalui Mini Gerai IM3 dan 3Kiosk ke berbagai pelosok pedesaan, termasuk di wilayah timur Indonesia.
Untuk mendukung transformasi menjadi AI Native TechCo, Indosat akan selalu berinvestasi dalam pengembangan sumber daya manusia berbasis teknologi, meningkatkan kualitas layanan, dan memperluas konektivitas.
Upaya tersebut didukung oleh kemitraan strategis Indosat melalui anak usahanya dengan NVIDIA sebagai Cloud Partner Provider pertama di Indonesia, serta inisiatif pemberdayaan perempuan sekaligus pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Baca juga: Indosat bagi dividen dari laba bersih 2023 sebesar Rp2,16 triliun
Baca juga: Perusahaan telekomunikasi berperan dalam pemerataan ekonomi
Baca juga: Indosat Ooredoo perluas layanan transformasi digital di Ambon
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024
Tags: