Warga Padang diminta waspada banjir
29 Desember 2013 16:45 WIB
Ilustrasi. Sejumlah pengendaraan sepeda motor dan mobil melintas di genangan air hujan yang membanjiri badan jalan di Padang, Sumbar, Selasa (22/11). Hujan deras disertai petir sekitar dua jam tersebut mengakibatkan sebagian kota Padang terendam banjir. (FOTO ANTARA/Maril Gafur/ss/pd/11)
Padang (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai agar waspada terhadap bencana banjir yang dapat terjadi akibat tingginya curah hujan.
"Masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan saat cuaca ekstrem seperti saat ini, dan BPBD akan terus melakukan pemantauan terhadap kodisi cuaca yang terjadi saat ini," kata Kepala BPBD Kota Padang Budi Erwanto di Padang, Minggu.
Selain itu, masyarakat yang tinggal di lereng perbukitan juga diharapkan waspada akan bahaya tanah longsor yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Kota Padang diguyur hujan sejak Sabtu malam (28/12), hingga Minggu sore dan mengakibatkan banyak daerah di kota tersebut tergenang.
Menurut BPBD Kota Padang jika hujan terus terjadi dan intensitasnya tinggi hingga pada malam hari, maka kemungkinan banjir kembali terjadi di kota itu.
Daerah yang berpotensi tinggi diterjang banjir yakni di sekitar aliran sungai Batang Kuranji.
BPBD telah menginstruksikan personelnya untuk memantau ketinggian air sungai dan waspada 24 jam.
Menurut BPBD wilayah Padang merupakan daerah rawan banjir dan longsor karena memiliki topografi perbukitan dan pegunungan, di mana daerah perbukitan mengalami keretakan pascagempa 30 September 2009.
Berdasarkan data BPBD setempat, daerah yang berpotensi terjadinya bencana tanah longsor di Kota Padang di antaranya Lubuk Paraku, yakni jalur Padang ke Solok, daerah Bukit Putus, kawasan Gunung Padang dan daerah Mata Air.
Sementara daerah rawan banjir yakni Simpang Kamlumpang, By Pass Air Pacah di depan Terminal Regional Bingkuang (TRB), Perumahan Dadok Rawang, Kelurahan Dadok Tunggul Hitam Kecamatan Koto Tangah, daerah Maransi di Kelurahan Air Pacah, Rumah Potong Lubuk Buaya, dan daerah Ampang Kecamatan Kuranji, Kota Padang.
"Masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan saat cuaca ekstrem seperti saat ini, dan BPBD akan terus melakukan pemantauan terhadap kodisi cuaca yang terjadi saat ini," kata Kepala BPBD Kota Padang Budi Erwanto di Padang, Minggu.
Selain itu, masyarakat yang tinggal di lereng perbukitan juga diharapkan waspada akan bahaya tanah longsor yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Kota Padang diguyur hujan sejak Sabtu malam (28/12), hingga Minggu sore dan mengakibatkan banyak daerah di kota tersebut tergenang.
Menurut BPBD Kota Padang jika hujan terus terjadi dan intensitasnya tinggi hingga pada malam hari, maka kemungkinan banjir kembali terjadi di kota itu.
Daerah yang berpotensi tinggi diterjang banjir yakni di sekitar aliran sungai Batang Kuranji.
BPBD telah menginstruksikan personelnya untuk memantau ketinggian air sungai dan waspada 24 jam.
Menurut BPBD wilayah Padang merupakan daerah rawan banjir dan longsor karena memiliki topografi perbukitan dan pegunungan, di mana daerah perbukitan mengalami keretakan pascagempa 30 September 2009.
Berdasarkan data BPBD setempat, daerah yang berpotensi terjadinya bencana tanah longsor di Kota Padang di antaranya Lubuk Paraku, yakni jalur Padang ke Solok, daerah Bukit Putus, kawasan Gunung Padang dan daerah Mata Air.
Sementara daerah rawan banjir yakni Simpang Kamlumpang, By Pass Air Pacah di depan Terminal Regional Bingkuang (TRB), Perumahan Dadok Rawang, Kelurahan Dadok Tunggul Hitam Kecamatan Koto Tangah, daerah Maransi di Kelurahan Air Pacah, Rumah Potong Lubuk Buaya, dan daerah Ampang Kecamatan Kuranji, Kota Padang.
Pewarta: Derizon Yazid
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013
Tags: