Badung, Bali (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani mengungkapkan bahwa upaya mengatasi krisis air menjadi bagian dari percepatan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) yang disepakati dalam Nusa Dua Communique pada Parliamentary Meeting on The Occasion of The 10th World Water Forum ke-10.

“Hari ini, saya menutup pertemuan parlemen dengan menyampaikan komitmen parlemen dunia untuk mengatasi krisis air secara bersama-sama,” kata Puan usai menutup Parliamentary Meeting on The Occasion of The 10th WWF di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Selasa.

Secara umum, Nusa Dua Communique, membahas empat isu global terkait permasalahan air yakni akses kepada air dan sanitasi sebagai penentu SDGs (Sustainable Development Goals) atau Target Pembangunan Berkelanjutan, praktik inovatif untuk manajemen air yang inklusif, air sebagai inti dari aksi iklim, serta diplomasi air dan kerja sama untuk perdamaian.

Terkait komitmen menjadikan upaya mengatasi krisis air sebagai bagian dari percepatan pencapaian SDGs, parlemen global juga sepakat untuk memberikan perhatian lebih terkait isu dan agenda tentang permasalahan air di lembaga legislatif masing-masing negara.

“Kami sepakat memastikan air menjadi salah satu agenda utama parlemen dan dimasukkan ke dalam komite parlemen atau struktur lainnya,” tutur Puan.


Baca juga: OIKN soroti pentingnya kerja sama internasional akses air bersih

Pertemuan yang dihadiri 231 partisipan dari 49 negara itu, dinilainya, telah memberikan ruang diskusi dan berbagi pengetahuan antara anggota parlemen dunia dengan pakar, organisasi internasional, dan organisasi masyarakat sipil dari berbagai negara.

“Sejak hari Senin siang, Pertemuan Parlemen telah membahas secara intensif mengenai empat isu,” ucapnya.

Selain menegaskan komitmen untuk mengatasi krisis air, para delegasi turut sepakat untuk mendorong pengelolaan air yang mengedepankan pemenuhan hak asasi manusia. Lalu, memaksimalkan peran pengawasan parlemen dan partisipasi publik untuk menyelesaikan berbagai hambatan terhadap akses air.

Kemudian, peningkatan inklusivitas perumusan kebijakan tentang air, memastikan air menjadi bagian yang terintegrasi dengan strategi nasional adaptasi perubahan iklim, serta mendorong pembiayaan yang inovatif untuk tata kelola air.

Lebih lanjut, Nusa Dua Communique juga berisi tentang pentingnya air bagi kemajuan setiap negara karena potensi air sangat besar sebagai sumber energi, sumber ketahanan pangan, dan sumber transformasi menuju kemajuan ekonomi.

Oleh karenanya, disampaikan Puan, parlemen dunia sepakat memperbaiki akses terhadap air bersih merupakan cara terbaik untuk mengurangi ketimpangan, mengatasi masalah stunting dan kesehatan.

Tak lupa ia juga mengajak anggota parlemen dunia yang hadir untuk betul-betul serius menyikapi hasil dari pertemuan. Cucu Bung Karno itu bahkan meminta anggota parlemen dunia untuk membawa hasil pertemuan tersebut ke ruang sidang Parlemen di negara masing-masing.

“Saya mengajak kita semua untuk mengubah komitmen menjadi tindakan konkret di negara kita masing-masing,” tegas dia.


Baca juga: BKSAP DPR: Kesepakatan parlemen di WWF Ke-10 akan diserahkan ke IPU