Jumlah pengungsi erupsi Sinabung capai 18.807 jiwa
29 Desember 2013 07:53 WIB
Dua orang warga mengenakan masker saat gunung Sinabung meletus di Kabupaten Karo, Sumut. Ribuan warga di kawasan tersebut terpaksa diungsikan karena status gunung itu dinyatakan berbahaya, statusnya Awas sejak Minggu (24/11). (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)
Medan (ANTARA News) - Jumlah pengungsi erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, hingga Sabtu (28/12) yang masih berada di sejumlah Posko Penampungan Kabanjahe mencapai sebanyak 18.807 jiwa atau 5.915 kepala keluarga.
Ketua Media Center Penanganan Bencana Gunung Sinabung Posko Kabanjahe, Jhonson Tarigan, ketika dihubungi dari Medan, Minggu, mengatakan para pengungsi tersebut menjelang tahun baru 2014 ini terus bertambah banyak, dikarenakan erupsi gunung Sinabung semakin tinggi.
Oleh karena itu, menurut dia, masyarakat yang berada di bawah radius 5 kilometer dari kawah Gunung Sinabung harus mengungsi ke lokasi yang lebih aman disediakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo.
"Jadi, penduduk desa yang berada di zona membahayakan itu harus pindah dan hal ini merupakan keputusan Pemkab Karo, untuk menjaga hal-hal yang tidak diingini demi keselamatan masyarakat," ucap Jhonson.
Dia menyebutkan, tidak ada alasan bagi masyarakat yang tinggal di 22 desa dan dua dusun di Kabupaten Karo untuk bertahan menempati rumah mereka, karena sangat berbahaya.
"Pemkab Karo tidak menginginkan adanya peristiwa yang dapat mengancam keselamatan warga yang tinggal desa, sebelumnya telah direkomendasikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) harus dikosongkan dan mengungsi ke tempat yang aman," ucap Juru bicara Pemkab Karo.
Jumlah pengungsi erupsi Gunung Sinabung, hingga Selasa, (24/12) tercatat sebanyak 18.412 jiwa atau 5.752 kepala keluarga.
Data yang diperoleh di Posko Penanganan Bencana Gunung Sinabung, Kabanjahe, belasan ribu pengungsi tersebut ditampung 31 lokasi. Beberapa di antaranya, Los Tiga Binanga, GBKP Payung dan Masjid Agung Kabanjahe.
Kemudian, Asrama Kodim Kabanjahe, Jambur Natolu, Islamic Center, Los Tanjung Mbelang dan Los Tanjung Pulo.
Para pengungsi tersebut berasal dari 22 desa dan dua dusun di Kabupaten Karo, seperti Desa Sukameriah, Desa Guru Kinayan, Desa Selandi Lama, Desa Kuta Rakyat dan Desa Sigaranggarang di Kecamatan Payung.
Desa Berastepu, Desa Sibintun, Desa Gamber dan Desa Kuta Tengah, Desa Kuta Mbelin, Desa Kebayaken, Desa Kuta Tonggal dan Desa Sukanalu di Kecamatan Simpang Empat.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meningkatkan status Gunung Sinabung dari level Siaga menjadi Awas terhitung mulai Minggu (24/11) sekitar pukul 10.00 WIB.
Status Awas tersebut berpotensi menyebabkan makin meluasnya lontaran material berukuran 3-4 cm yang jaraknya diperkirakan mampu mencapai 4 km sehingga masyarakat yang bermukim dalam radius 5 km dari kawah Gunung Sinabung diminta mengungsi.
Ketua Media Center Penanganan Bencana Gunung Sinabung Posko Kabanjahe, Jhonson Tarigan, ketika dihubungi dari Medan, Minggu, mengatakan para pengungsi tersebut menjelang tahun baru 2014 ini terus bertambah banyak, dikarenakan erupsi gunung Sinabung semakin tinggi.
Oleh karena itu, menurut dia, masyarakat yang berada di bawah radius 5 kilometer dari kawah Gunung Sinabung harus mengungsi ke lokasi yang lebih aman disediakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo.
"Jadi, penduduk desa yang berada di zona membahayakan itu harus pindah dan hal ini merupakan keputusan Pemkab Karo, untuk menjaga hal-hal yang tidak diingini demi keselamatan masyarakat," ucap Jhonson.
Dia menyebutkan, tidak ada alasan bagi masyarakat yang tinggal di 22 desa dan dua dusun di Kabupaten Karo untuk bertahan menempati rumah mereka, karena sangat berbahaya.
"Pemkab Karo tidak menginginkan adanya peristiwa yang dapat mengancam keselamatan warga yang tinggal desa, sebelumnya telah direkomendasikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) harus dikosongkan dan mengungsi ke tempat yang aman," ucap Juru bicara Pemkab Karo.
Jumlah pengungsi erupsi Gunung Sinabung, hingga Selasa, (24/12) tercatat sebanyak 18.412 jiwa atau 5.752 kepala keluarga.
Data yang diperoleh di Posko Penanganan Bencana Gunung Sinabung, Kabanjahe, belasan ribu pengungsi tersebut ditampung 31 lokasi. Beberapa di antaranya, Los Tiga Binanga, GBKP Payung dan Masjid Agung Kabanjahe.
Kemudian, Asrama Kodim Kabanjahe, Jambur Natolu, Islamic Center, Los Tanjung Mbelang dan Los Tanjung Pulo.
Para pengungsi tersebut berasal dari 22 desa dan dua dusun di Kabupaten Karo, seperti Desa Sukameriah, Desa Guru Kinayan, Desa Selandi Lama, Desa Kuta Rakyat dan Desa Sigaranggarang di Kecamatan Payung.
Desa Berastepu, Desa Sibintun, Desa Gamber dan Desa Kuta Tengah, Desa Kuta Mbelin, Desa Kebayaken, Desa Kuta Tonggal dan Desa Sukanalu di Kecamatan Simpang Empat.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meningkatkan status Gunung Sinabung dari level Siaga menjadi Awas terhitung mulai Minggu (24/11) sekitar pukul 10.00 WIB.
Status Awas tersebut berpotensi menyebabkan makin meluasnya lontaran material berukuran 3-4 cm yang jaraknya diperkirakan mampu mencapai 4 km sehingga masyarakat yang bermukim dalam radius 5 km dari kawah Gunung Sinabung diminta mengungsi.
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: