World Water Forum 2024
Indonesia Water Fund efektif atasi gap pembiayaan infrastruktur air
21 Mei 2024 14:31 WIB
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna saat wawancara khusus bersama ANTARA di Nusa Dua, Bali, Senin (20/5/2024). ANTARA/Sanya Dinda.
Badung, Bali (ANTARA) - Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herry Trisaputra Zuna menilai bahwa Dana Air Indonesia atau Indonesia Water Fund masih efektif untuk mengatasi adanya ketimpangan (gap) terhadap pembiayaan infrastruktur air dan sanitasi.
“Beberapa proyek sudah mulai diinisiasi oleh Indonesia Water Fund, namun kalau kita melihat peluangnya ke depan sangat besar sekali,” kata Herry dalam wawancara khusus dengan ANTARA di Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa.
Herry menyampaikan bahwa saat ini gap pembiayaan infrastruktur air Indonesia masih besar, untuk itu platform pembiayaan seperti Indonesia Water Fund masih sangat diperlukan. Sejauh ini, telah ada beberapa perusahaan yang menggelontorkan dana untuk Indonesia Water Fund, salah satunya PT Danareksa (Persero).
Berdasarkan laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dunia hanya memiliki waktu tujuh tahun untuk mengejar Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama yang berkaitan dengan air. Polusi air dan perubahan iklim menjadi penyebab yang mendesak. Saat ini, 4 juta orang hidup di wilayah krisis air. Satu dari 4 kota menghadapi kerawanan air.
Oleh karena itu, Herry mengatakan bahwa kelangkaan air bersih telah menjadi perhatian pemerintah sejak lama. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 pemerintah telah menetapkan target akses untuk air minum perpipaan sebesar 30 persen pada 2024. Kemudian 15 persen untuk kadar yang aman, dan 100 persen yang layak .
“Kalau angkanya saya pikir masih relevan, masih bisa menjadi acuan. Saya sampaikan bahwa dia sifatnya kolaborasi, membutuhkan komitmen, dan forum-forum seperti World Water Forum ini kan mengajak semua pihak untuk mempunyai tujuan bersama," jelasnya.
Momentum World Water Forum ke-10 2024, lanjutnya, dapat menjadi panggung Indonesia untuk menunjukan strategi mengatasi masalah ini bersama-sama.
World Water Forum ke-10 2024 diselenggarakan bersama Pemerintah Indonesia dan Dewan Air Dunia atau World Water Council (WWC). Mengusung tema “Air untuk Kesejahteraan Bersama” atau “Water for Shared Prosperity”. Forum tersebut diharapkan memberikan solusi dalam menyediakan air untuk seluruh kehidupan. Para pemimpin, kepala negara, dan puluhan ribu delegasi global akan bertukar gagasan dan pemikiran dalam mencari solusi masalah air dunia dalam forum yang digelar pada 18-25 Mei di Bali, Indonesia.
Lebih dari 200 sesi diskusi akan fokus memperkuat kemampuan dalam mengatasi berbagai tantangan dalam menyediakan air bersih dan adil bagi semua.
Baca juga: PUPR sebut komitmen bersama jadi tantangan utama Global Water Fund
Baca juga: PUPR: Pembentukan Global Water Fund untuk penyediaan dana air
Baca juga: Wamen BUMN: IWF dapat bantu masyarakat tidak bergantung pada air tanah
“Beberapa proyek sudah mulai diinisiasi oleh Indonesia Water Fund, namun kalau kita melihat peluangnya ke depan sangat besar sekali,” kata Herry dalam wawancara khusus dengan ANTARA di Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa.
Herry menyampaikan bahwa saat ini gap pembiayaan infrastruktur air Indonesia masih besar, untuk itu platform pembiayaan seperti Indonesia Water Fund masih sangat diperlukan. Sejauh ini, telah ada beberapa perusahaan yang menggelontorkan dana untuk Indonesia Water Fund, salah satunya PT Danareksa (Persero).
Berdasarkan laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dunia hanya memiliki waktu tujuh tahun untuk mengejar Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama yang berkaitan dengan air. Polusi air dan perubahan iklim menjadi penyebab yang mendesak. Saat ini, 4 juta orang hidup di wilayah krisis air. Satu dari 4 kota menghadapi kerawanan air.
Oleh karena itu, Herry mengatakan bahwa kelangkaan air bersih telah menjadi perhatian pemerintah sejak lama. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 pemerintah telah menetapkan target akses untuk air minum perpipaan sebesar 30 persen pada 2024. Kemudian 15 persen untuk kadar yang aman, dan 100 persen yang layak .
“Kalau angkanya saya pikir masih relevan, masih bisa menjadi acuan. Saya sampaikan bahwa dia sifatnya kolaborasi, membutuhkan komitmen, dan forum-forum seperti World Water Forum ini kan mengajak semua pihak untuk mempunyai tujuan bersama," jelasnya.
Momentum World Water Forum ke-10 2024, lanjutnya, dapat menjadi panggung Indonesia untuk menunjukan strategi mengatasi masalah ini bersama-sama.
World Water Forum ke-10 2024 diselenggarakan bersama Pemerintah Indonesia dan Dewan Air Dunia atau World Water Council (WWC). Mengusung tema “Air untuk Kesejahteraan Bersama” atau “Water for Shared Prosperity”. Forum tersebut diharapkan memberikan solusi dalam menyediakan air untuk seluruh kehidupan. Para pemimpin, kepala negara, dan puluhan ribu delegasi global akan bertukar gagasan dan pemikiran dalam mencari solusi masalah air dunia dalam forum yang digelar pada 18-25 Mei di Bali, Indonesia.
Lebih dari 200 sesi diskusi akan fokus memperkuat kemampuan dalam mengatasi berbagai tantangan dalam menyediakan air bersih dan adil bagi semua.
Baca juga: PUPR sebut komitmen bersama jadi tantangan utama Global Water Fund
Baca juga: PUPR: Pembentukan Global Water Fund untuk penyediaan dana air
Baca juga: Wamen BUMN: IWF dapat bantu masyarakat tidak bergantung pada air tanah
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: